Ambon, 2/2 Antara Maluku - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Maluku menggalakan Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) di tiga desa di Provinsi Maluku.
"GKPD telah dimulai sejak tahun 2015 di tiga desa atau negeri di Maluku yakni Desa Galala, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Desa Waimital dan Waipirit, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), kata Kepala BPOM Maluku Sandra Lintin di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, GKPD merupakan program nasional yang dilaksanakan dari tahun 2015 sampai 2019 di 500 desa yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
Gerakan ini merupakan program yang positif dengan tujuan untuk menciptakan kampanye keamanan berbasis komunitas yang berkelanjutan.
"Kami sangat mengharapkan partisipasi pemerintah Provinsi Maluku khusunya kabupaten dan kota untuk berperan sebagai koordinator demi keberlangsungan sosialisasi ini ke depan," katanya.
Menurut Sandra, GKPD bertujuanb untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan dari usaha pangan di desa yang terdiri dari Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP), Pedagang Kreatif Lapangan (PKL), dan Ritel pangan desa berupa warung atau toko, termasuk koperasi.
"Kami berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan, dengan melatih komunitas atas bantuan para kader," ujarnya.
Dia mengakui, indikator Desa Pangan Aman antara lain adalah hadirnya kader keamanan pangan desa secara aktif untuk membimbing dan mengedukasi komunitas desa.
Salah satu upaya untuk keberhasilan program ini adalah perlunya komitmen yang tinggi dari semua pihak terutama pemerintah daerah untuk mewujudkan kemandirian pangan, termasuk keamanan pangan di wilayahnya.
"Desa Pangan Aman ini akan menjadi model atau replikasi bagi Pemerintah Kabupaten/Kota lainnya sebagai basis peningkatan keamanan pangan hingga tingkat individu di wilayah masing-masing," ujarnya.
Sandra menambahkan, jumlah kader dari tiga desa yang telah dilatih sebanyak 100 kader dan 900 komunitas.
"Kami berharap kepala desa yang telah diintervensi dapat membentuk tim keamanan desa, agar ke depan dapat melatih masyarakat untuk lebih memahami pentingnya keamanan pangan," ujarnya.