Ambon, 19/9 (Antara) - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memotivasi ribuan mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon untuk mampu menangkal berbagai ancaman terhadap bangsa dan negara melalui pemahaman nilai-nilai wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara.
"Mahasiswa sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan negara harus memiliki dan mewariskan nilai-nilai wawasan kebangsaan serta kesadaran bela negara, sehingga ikut bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara," katanya saat memberikan kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa dan civitas Unpatti di Ambon, Senin.
Dia menegaskan pentingnya ketahanan bangsa dan negara sebagai pondasi kekuatan utama untuk keselamatan dari berbagai ancaman yang akan terus berlangsung.
Sejumlah ancaman terhadap negara di antaranya berupa pelanggaran wilayah perbatasan, perampokan, perdagangan manusia serta terorisme.
"Namun masalah narkotika dan obat-obat terlarang juga merupakan salah satu ancaman terbesar dibanding terorisme karena penyebarannya menjangkau semua kalangan dan merusak masa depan generasi muda bangsa," ujar Ryamizard.
Program bela negara, katanya, merupakan bentuk revolusi mental yang dilakukan Presiden Joko Widodo dalam memaknai dinamika ancaman sekaligus mewujudkan ketahanan nasional.
Kesadaran bela negara setiap warga negara dapat diaktualisasikan melalui peran setiap keluarga sehingga menjadi "power" bangsa dan akan memberikan efek tangkal terhadap berbagai bentuk ancaman, termasuk upaya bangsa lain yang mencoba mengganggu kedaulatan negara.
Menhan menandaskan, beberapa strategi alam semesta disiapkan untuk menangkal berbagai ancaman, diantaranya mengatasi terorisme dan radikalisme, memperhatikan anak-anak bangsa yang terlantar seperti preman dan geng motor.
"Khusus anak terlantar dan geng motor, mereka akan diberi kemampuan sesuai ketrampilan masing-masing, sehingga dalam 20 tahun kedepan bangsa ini menjadi bangsa yang besar," katanya.
Menurutnya, Indonesia merupakan negara besar terutama menyangkut jumlah penduduk yang menduduki peringkat keempat dunia, tetapi dari segi pemikiran belum bisa bersaing dengan negara-negara besar lainnya.
Karena itu saat ini pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo mengutamakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), termasuk kesadaran bela negara sehingga di masa mendatang mampu bersaing dengan negara lainnya.
"Jika wawasan kebangsaan dan bela negara ditanamkan dalam jati diri setiap orang maka tidak ada satupun bangsa yang bisa mengalahkan Indonesia," katanya.
Dia menyebutkan negara Israel sebagai salah satu contoh negara yang tidak mampu dikalahkan negara mana pun, dikarenakan seluruh rakyatnya bersatu dan memiliki kesadaran yang tinggi untuk bela negara.
Karena itu, dia mengingatkan mahasiswa untuk memiliki kesadaran sikap dan perilaku menjunjung tinggi dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur bangsa dan negara, cinta Tanah Air, setia pada Pancasila sebagai ideologi serta rela berkorban untuk membela bangsa dan negara.
Selain itu, terbangun karakter disiplin, optimisme, taat hukum, bekerja sama serta memiliki kemampuan kepemimpinan. Bela negara adalah kekuatan maha dahsyat karena didasari oleh kebanggaan, kecintaan yang tulus dan mendalam dari seluruh komponenn terhadap bangsa dan negara.