Ambon, 22/11 (Antara Maluku) - PT PLN (Persero) Maluku dan Maluku Utara dan Unit Induk Pembangkit (UIP) Maluku dan Papua telah menyiapkan alternatif untuk mengantisipasi keterlambatan operasional pembangkit listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP).
General PT PLN MMU Indardi Setiawan di Ambon, Selasa, menyatakan, informasi awal kapal MVPP Aradeniz Powership Zeynep Sultan berkapasitas 60 MW akan tiba dan dioperasikan di Maluku pada Desember 2016, tetapi kemungkinan mengalami keterlambatan.
"Hasil koordinasi kita dengan pusat, kapal tersebut belum dapat dipastikan tiba di Ambon pada Desember mendatang sehingga kita harus melakukan antisipasi,agar kinerja mesin sewa tetap baik dan dapat melayani masyarakat," katanya.
Pihaknya bersama UIP telah menyiapkan GI Transmisi serta mencari solusi agar kinerja mesin sewa tetap dipertahankan dan ditingkatkan.
Selain itu, pihaknya juga tetap berupaya memperbaiki mesin yang ada agar tetap stabil. Sedangkan mesin yang rusak akan diperbaiki guna menutupi kemungkinan jika terjadi keterlambatan kapal pembangkit listrik tiba di Maluku.
"Kita tetap berupaya mencari jalan keluar yang lain karena kita tidak mau tersandera dengan kondisi yang ada. Jangan sampai kita berharap kapal tiba Desember tetapi pada akhirnya mengalami kemunduran waktu," ujarnya.
Menurut Indardi, kapal pembangkit telah direalisasikan di wilayah Sulawesi. Sedangkan untuk Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Utara (Sumut) dan Maluku mengalami keterlambatan.
"Untuk NTB jadwalnya mengalami kemunduran April-Mei, bagaimana dengan kita di Maluku karena mereka lebih dahulu jadwalnya. Karena itu kita berupaya mencari alternatif lain, yakni dengan meningkatkan kinerja mitra agar tetap dapat melayani masyarakat," katanya.
Sebelumnya, PLN MMU melakukan percepatan pembangunan transmisi untuk menunjang operasional kapal pembangkit listrik MVPP. Kapal tersebut direncanakan beroperasi di Desa Waai, Pulau Ambon dengan kapasitas 60 MW.
Daya listrik ini akan disalurkan melalui transmisi 70 KV di Desa Waai menuju Desa Passo, Kecamatan Baguala hingga Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
"Kami saat ini membangun jaringan transmisi Pulau Ambon yang dimulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Waai hingga Passo sepanjang 18 KM atau 150 KV, dilanjutkan pembangunan jaringan Passo-Sirimau 12 KM atau 70 KV," katanya.
Selain itu, pembangunan jaringan Passo-Hative Besar 26 KM atau 150 KV yang akan dilaksanakan pada 2017.
"Pembangunan gardu induk di kawasan Passo dan kecamatan Sirimau akan disalurkan kepada masyarakat ditargetkan rampung Juni 2016," ujarnya.