Ternate, 20/12 (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) mendatangkan 110 transmigran dari sejumlah provinsi di Indonesia untuk mendukung pengembangan pertanian, khusus persawahan di daerah ini.
"Ke-110 transmigran tersebut didatangkan dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Lampung. Mereka saat ini sedang dalam perjalanan dari daerah asal dan diperkirakan tiba di Ternate pada pekan depan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Malut, Umar Sangaji, di Ternate, Selasa.
Dari ke-110 transmigran tersebut, sebanyak 60 diantaranya akan ditempatkan di kabupaten Kepulauan Sula dan 50 lainnya diarahkan di kabupaten Halmahera Tengah yang seluruh perumahan mereka sudah selesai dibangun.
Menurut Umar, para transmigran itu akan mendapat hak sama seperti rekan mereka yang lebih dulu ditempatkan di Malut yakni jaminan hidup selama tiga bulan, lahan pekarangan setengah hektare dan lahan usaha seluas satu hektare.
Para transmigran tersebut sebelumnya sudah melalui proses seleksi sesuai dengan persyaratan yang diinginkan Pemprov Malut, seperti memiliki keterampilan dalam pengembangan sawah sehingga dipastikan tidak ada yang nantinya kembali ke daerah asal karena tidak betah.
Apalagi, kata Umar, lokasi pemukiman para transmigran tersebut merupakan pemukiman yang sudah jadi, sehingga berbagai infrastruktur yang dibutuhkan seperti sekolah dan akses jalan ke wilayah sekitarnya sudah tersedia.
Di kabupaten Kepulauan Sula dan kabupaten Halmahera Tengah masih akan didatangkan lagi transmigran dari provinsi lain sebanyak uhnya 140 transmigran yang ditargetkan direalisasikan pada 2017.
Umar mengemukakan, transmigran yang didatangkan pada 2017 tersebut akan disisipkan pada lokasi pemukiman transmigrasi yang sudah ada karena Pemprov Malut tidak lagi mencanangkan lahan baru untuk penempatan karena adanya keterbatasan lahan.
Malut selama ini telah mendatangkan lebih dari 10.000 transmigran dari berbagai daerah di Indonesia.
Beberapa lokasi pemukiman transmigran di Malut sudah berkembang menjadi sentra pengembangan pertanian, seperti di Wasilei dan Subaim, kabupaten Halmahera Timur yang mampu memproduksi lebih dari 30.000 ton beras/ tahun.
Malut Datangkan 110 Transmigran Kembangkan Pertanian
Selasa, 20 Desember 2016 19:45 WIB