Ambon, 23/4 (Antara Maluku) - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maluku Husada bekerja sama dengan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon menggelar penanaman 1.000 anakan pohon di lokasi bekas banjir bandang di desa Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu.
Penanaman 1.000 anakan pohon dilakukan di lokasi-lokasi yang menjadi sisi jalan utama desa Negeri Lima sebelum terkena banjir bandang akibat jebolnya bendungan Wai Ela pada 2013.
Sedikitnya ada empat jenis pohon bantuan dari Dinas Kehutanan Maluku yang ditanam dalam kegiatan penghijauan itu, yakni trembesi (Albizia saman) sebanyak 270 anakan, ulin atau kayu besi (Eusideroxylon zwageri) 250 anakan, samamama atau jabon (Neolamarckia cadamba) 250 anakan, dan 230 anakan pohon durian.
Selain 290 mahasiswa STIKes Maluku Husada, Program Studi Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan yang sedang menjalani praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Negeri Lima, Ureng dan Asilulu, aktivitas reboisasi itu juga melibatkan anggota Lantamal IX/ Ambon, TNI Yonif 726/Tamalatea, dan masyarakat setempat.
Ketua STIKes Maluku Husada, Lukman Labasi mengatakan bencana alam yang terjadi di Negeri Lima, empat tahun lalu telah menyebabkan sedikitnya ratusan kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi.
Selain itu, lokasi banjir juga menjadi tandus dan gersang, karena itu pihaknya merasa terpanggil melakukan penghijauan dengan melibatkan langsung para mahasiswa yang sedang menjalani KKN.
"Bukan cuma bagi warga Negeri Lima, tapi masyarakat Maluku turut berduka dengan musibah itu. Kami ikut terpanggil untuk membantu dengan melakukan penanaman di lokasi banjir agar lahan yang tandus ini kembali bisa menjadi seperti sedia kala," katanya.
Menurut dia, bakti sosial yang tidak hanya fokus pada praktik kesehatan dengan langsung melibatkan mahasiswa, bukanlah kali pertama dilakukan oleh pihaknya.
Para mahasiswa dan dosen STIKes Maluku Husada telah sering menggelar kegiatan sosial, tidak hanya di wilayah Pulau Ambon, tapi juga di Pulau Seram, khususnya Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat yang menjadi lokasi pusat perkuliahan lembaga pendidikan tersebut.
"Dengan ini kami ingin menyampaikan bahwa STIKes Maluku Husada adalah bagian dari masyarakat. Kami fokus pada bidang kesehatan sesuai dengan misi kami yang juga terintegrasi dengan visi Dinas Kesehatan Maluku, yakni menjadikan Maluku sehat tahun 2025," katanya.
Senada dengan Lukman, Pembina Yayasan Maluku Husada, Hamdan Tunny melalui aktivitas penghijauan, para mahasiswa tidak hanya mengembangkan kemampuan manajemen diri, tapi juga mampu bersosialisasi dengan masyarakat tempat mereka melaksanakan praktik KKN.
"Aplikasi teori di lapangan ini yang pertama adalah koordinasi, bagaimana mahasiswa memenejemen dirinya, mampu bersosialisasi dengan masyarakat di lokasi KKN, juga memprioritaskan profesi mereka," tandasnya.
Stikes Maluku Husada Tanam 1.000 Pohon
Minggu, 23 April 2017 21:33 WIB