Ternate, 12/5 (Antara Maluku) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menggelar pelatihan pemanfaatan sampah atau limbah dari sisa-sisa bambu kepada para pengrajin di kawasan Tongole.
Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Kota Ternate, Sunarto Andi di Ternate, Jumat, mengatakan, kegiatan pengolahan limbah bambu sangat bermanfaat bagi warga untuk meningkatkan pendapatan.
Disperindag menilai limbah dari pengolahan kerajinan bambu masih dapat difungsikan menjadi kerajinan yang kreatif dan memiliki manfaat banyak.
Karena itu, kata Sunarto, Disperindag mendatangkan seorang instruktur, Anto Gondrong, yang dinilai mampu memberikan pelatihan kepada pengrajin agar dapat berkreasi dengan limbah bambu.
Dari hasil pelatihan, para pengrajin dapat membuat produk sovenir menarik seperti gantungan kunci, tempat tisu, tusuk sate, tusuk gigi, dan kipas.
"Kegatan ini melibatkan peserta sebanyak 25 pelaku IKM binaan Disperindag. Mereka cukup cekatan, walaupun pelatihan hanya sehari tapi mereka dapat menyelesaikan berapa produk," kata Sunarto.
Selain pengrajin IKM, terdapat juga sejumlah pelajar tingkat SMA dan mahasiswa yang sedang praktek di IKM pengolahan bambu.
Sementara itu, Anto Gondrong mengatakan limbah bambu yang biasanya dibuang atau dijadikan kayu bakar dan lainnya bisa dijadikan benda aksesoris yang memiliki nilai jual lebih tinggi," katanya.
Ia merujuk produk kipas dan tempat tisu.
"Dua produk itu merupakan jenis baru industri kreatif berbahan limbah bambu dengan ciri khas tersendiri," katanya.
Anto juga memuji peserta pelatihan yang disebutnya sangat cepat memahami materi yang diberikan.
Pengrajin Tongole Dapat Pelatihan Mengolah Limbah Bambu
Jumat, 12 Mei 2017 17:05 WIB