Ambon, 1/3 (Antaranews Maluku) - Upaya mempromosikan sektor pariwisata unggulan daerah melalui program Indonesia Travel Xchange (ITX) dinilai lebih efisien serta efektif.
"Kami menyambut baik program pariwisata yang ditawarkan Diaspar Maluku yaitu diseminasi pemasaran pariwisata melalui ITX, dan beberapa waktu lalu sudah dilakukan di Kota Ambon serta Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara," kata ketua komisi D DPRD Maluku, Saadyah Uluputty di Ambon, Kamis.
Dikatakan, dirinya juga diundang sebagai pembicara pada acara ini dan sebenarnya momentum yang baik untuk mempromosikan potensi wisata daerah dengan lebih efektif dan efisien.
Daya tarik wisata ini bisa dikemas sebagai suatu destinasi unggulan yang memiliki daya saing serta daya jual untuk dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin mengujungi suatu daerah, namun pengetahuan mereka tentang potensi wisata dan destinasi wisata itu masih kurang.
"Maka dengan adanya program ITX ini bisa juga memaksimalkan atau mengefektifkan teknologi itu dengan sebaik mungkin," ujarnya.
Sehingga promosi wisata itu bisa dijual daerah wisata dari ruang-ruang kecil di rumah-rumah penduduk yang bisa dijadikan home stay di daerah yang dipakai untuk promosi wisata.
Menurut dia, sistem ITX ini lebih murah, efisien, dan efektif dan promosinya melibatkan para ouner pariwisata.
"Kemarin saat kami bimtek di Langgur dan diundang 67 pegiat wisata di sana, kami menekankan pada pentingnya pengelolaan rumah tinggal (home stay) yakni rumah penduduk yang bisa dijadikan sebagai penginapan bagi wisatawan," kata Saadyah.
Nantinya secara digital home stay ini bisa dipakai untuk tempat nginap para wisatawan.
Mereka yang hadir ini memiliki usaha hotel dan penginapan, resor, atau pun home stay, dan sosialisasi ini menjelaskan cara penggunaan IT seperti apa.
Kemudian akan ada kerjasama yang lebih lanjut dan komisi juga mengharapkan nantinya ada persiapan souvenir atau oleh-oleh khas lokal baik makanan atau cinderamata, termasuk penyiapan tenaga ahli para pemandu wisata dengan tutur bahasa yang baik dan ramah.
Saadyah menjelaskan, karena Tual menjadi primadona bidang pariwisata maka setelah pertemuan itu, komisi mengunjungi beberapa titik destinasi wisata di daerah itu.
"Kami mengimbau Dispar provinsi menyediakan proposal agar Malra/Kota Tual dijadikan sebagai daerah destinasi wisata dunia dan bukan lagi lokal, sebab yang kemarin mereka berlasan festival Meti Kei itu kegiatan lokal," tandasnya.
Selain itu, Kementerian Pariwisata juga diharapkan bisa menjadikan daerah ini sebagai destinasi pariwisata dunia agar penggarapannya lebih profesional dan serius.
Promosi pariwisata melalui ITX lebih efisien
Jumat, 2 Maret 2018 6:34 WIB