Ternate, 8/6 (Antaranews Maluku) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara (Malut) menyatakan, penukaran uang tunai pada pekan ketiga Ramadan mencapai Rp500 miliar baik pecahan kertas maupun logam.
"Saat ini sudah terserap 50 persen dari Rp700 miliar dan ditargetkan bisa terserap hingga Rp500 miliar, BI melakukan penukaran uang di Bank Indonesia dan Perbankan di Malut untuk melayani kebutuhan masyarakat menggunakan uang kecil," kata Kepala Perwakilan BI Malut, Dwi Tugas Waluyanto kepada Antara di Ternate, Kamis.
Dia mengatakan, penukaran uang pecahan kecil sendiri juga dilakukan Perwakilan BI di seluruh kantor Perbankan dan dua kas titipan di Tobelo dan Labuha.
Bahkan, hingga Jumat (8/6) besok merupakan jadwal penukaran uang akan ditutup, sehingga warga diminta untuk segera menukarkan uangnnya ke perbankan terdekat.
Menurut dia, kegiatan penukaran di tempat keramaian ini sebagai wujud rupiah untuk negeri 1000 titik sinergi Bank Indonesia bersama perbankan dalam melayani negeri sejak 30 Mei hingga 8 Juni dipusatkan di loket perbankan Kota Ternate mulai pukul 09.00 wit hingga 12.00 wit.
Sedangkan, kalau kalau diestimasi setiap hari masyarakat melakukan penukaran, berarti antusias masyarakat mengalami peningkatan yang signifikan.
Bahkan, saat ini pihaknya menyediakan uang esenilai Rp700 miliar yang disalurkan ke semua bank di Malut untuk kebutuhan Ramadan hingga lebaran Idul Fitri nanti.
Selain itu, Perwakilan BI akan melayani penukaran uang bagi masyarakat hingga 8 Juni 2018 melalui mobil kas keliling gunamengantisipasi adanya antrean masyarakat di bank setempat saat menukarkan uang pecahan baru, sebab, operasional BI ditutup 11-18 Juni 2018.
Bahkan, sesuai hasil rekapan penukaran uang di Bank Indonesia Perwakilan Ternate untuk hari ini (7/6) paling diminati pecahanRp20 ribu hinggta Rp2000 ribu mencapai di atas Rp2,8 miliar setiap harinya.
Dwi Tugas juga mengimbau ke masyarakat agar belanja secara bijak, meskipun bagi PNS mendapatkan gaji 13 dan 14 namun harus digunakan secara proporsional, karena menghadapi tahun ajaran baru dengan membutuhkan biaya untuk biaya pendidikan.
Oleh karena itu, Perwakilan BI berharap agar masyarakat dapat menggunakan uang baru secara baik agar bisa layak edar.