Ternate, 10/6 (Antaranews Maluku) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoerie Ternate, Maluku Utara berubah status pengelolaan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), sehingga dituntut untuk meningkatkan kinerja dan sentra pelayanan prima kepada masyarakat.
"Namun demikian, RSUD masih membutuhkan tambahan anggaran, untuk peningkatan status tersebut, menyusul telah tersedianya perlengkapan dan alat medis rumah sakit serta tenaga kesehatan, berupa dokter umum dan spesialis," kata Dirut RSUD Chasan Boesoirie dr Syamsul Bahri di Ternate, Minggu.
Dia mengatakan, dengan adanya peningkatan status RSUD menjadi BLUD merupakan keharusan setiap daerah sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, serta diperkuat dengan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit yang mengharuskan pemerintah daerah, agar manajemen rumah sakit menganut pola PPK- BLUD.
"Jadi tujuannya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan tentunya untuk menambah pendapatan asli daerah," katanya.
Untuk itu, Syamsul meminta dukungan anggaran dari pemerintah harus tetap dilakukan untuk belanja modal dan non modal di antaranya Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digunakan bagi belanja alat-alat kesehatan dan pengembangan rumah sakit, terlebih lagi suntikan anggaran melalui APBD provinsi Malut, sehingga kebutuhan dan fasilitas yang dimiliki RSUD bisa terpenuhi.
"Walaupun subsidi operasional non modalnya belum ada, tapi kita tetap jalan," katanya.
Diakuinya kendala di lapangan atas penerapan BLUD ini tetap ditemukan. Tetapi dengan sistem BLUD ini mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang memerlukan pelayanan cepat, sehingga harus diatasinya juga.
"Begitu juga dalam mengatasi sistem keuangan yang kita bentuk sekarang. Kita lebih terkontrol tanpa menunggu uang dari Pemprov, apalagi realisasi kegiatan hasil akhirnya akan diperiksa oleh auditor independen, inspektorat dan BPK," katanya.
RSUD Chasan Boesoerie berubah status jadi BLUD
Minggu, 10 Juni 2018 9:34 WIB