Ambon, 18/7 (Antaranews Maluku) - "Saya tidak lagi akan berada di legislatif, tetapi saya akan tetap ribut demi membela kepentingan rakyat," kata Fahri Hamzah di Ambon, Rabu sore.
Tampil berkemeja batik lengan panjang dan celana hitam serta peci hitam di kepala, Wakil Ketua DPR RI ini menegaskan hal tersebut dalam Diskusi Kebangsaan dengan tema Mendorong Kontribusi Daerah, Wujudkan Indonesia Bersatu Dalam Kebhinekaan.
Lahir di Utan, Sumbawa, NTB. 10 November 1971, Fahri mengaku banyak partai politik menawarinya untuk bergabung, setelah dirinya tidak lagi diakui sebagai bagian dari PKS.
Bagi dia, berada di legislatif selama 17 tahun membuat dirinya malas untuk kembali berjuang di lembaga tinggi negara itu. Ia melihat dua hal besar yang berlangsung terus menerus yang tidak produktif maupun efektif bagi kesejahteraan rakyat.
"Saya memang belum membuat keputusan (soal bergabung ke parpol apa). Tapi di DPR itu ada dua kelompok besar. Yang satu ribut soal yang tidak jelas, yang satunya lagi dagang sapi," katanya, membuat seratusan hadirin tertawa.
Ia lalu merujuk harapan masyarakat Maluku yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua dan Ketua Komisi A DPRD Maluku Melkias Frans tentang minimnya perhatian pemerintah pusat terhadap masyarakat di Maluku.
Macetnya pembahasan RUU Provinsi Kepulauan dan status Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional, kata Fahri, disebabkan kemacetan di pemerintah pusat, tetapi juga akibat tidak efektifnya keberadaan wakil rakyat asal provinsi ini.
"Saya sendiri baru dengar masalah-masalah Maluku itu di ruangan ini dari bapak Wagub dan Melkias Frans, di DPR RI saya tidak pernah mendengarnya," katanya, lagi-lagi hadirin yang kebanyakan kaula muda bertepuk tangan dan tertawa.
Ia pun berjanji akan memfasilitasi pejabat pemerintah dan DPRD Maluku untuk bertemu di Jakarta dan secara bersama mengingatkan pemerintah pusat.
Fahri Hamzah mengakui dirinya siap berada di posisi masyarakat sipil maupun eksekutif.
Sebagai masyarakat sipil, dia akan terus ribut memperjuangkan kepentingan rakyat. Sebaliknya bila di eksekutif, suami dari Farida Briani ini akan lebih banyak diam dan melakukan tugas untuk menyejahterakan rakyat.