Ternate, 21/7 (Antaranews Maluku) - Jamaah Calon Haji (JCH) Maluku Utara (Malut) kelompok terbang (kloter) 7, Sabtu, diberangkatkan dari Ternate, Maluku Utara menuju Embarkasi haji Makassar, Sulawesi Selatan menggunakan penerbangan maskapai Lion Air.
"Hanya tiga pesawat diberangkatan? ke embarkasi Makassar pada tahap pertama, sedangkan sisa empat pesawat nanti dilayani maskapai Lion Air hingga Sabtu (21/7) malam hingga Minggu (22/7) karena dicarter ," kata Kasi Informasi Haji Kantor Wilayah Agama Malut, Tamhid Abu Bakar di Ternate, Sabtu.
JCH asal Malut musim haji tahun 2018 ini sebanyak 1,070 orang, terdiri dari sepuluh kabupaten/kota yang di daerah yang sudah diberangkatkan tahap pertama dalam kloter 7 yakni Kota Ternate 269 orang, Kota Tidore Kepulauan 116 orang dan Kabupaten Halmahera Timur sebanyak 61 orang yang kesemuanya berjumlah 450 orang ditambah lima petugas .
Tamhid mengatakan, Malut setiap tahun mendapatkan kuota haji sebanyak 1.080 orang dari Pemerintah Pusat, namun pada musim haji 2018 yang diberangkatkan 1.070 orang, karena sembilan orang sudah dimutasi ke provinsi lain dengan alasan pindah tugas, sedangkan satu Calhaj yang dimutasi masuk ke Malut berasal dari Palembang, Sumatera Selatan.
Selain itu, dua orang yang dinyatakan menunda keberangkatan karena beralasan gangguan sakit, yakni atas nama Maming Lannu asal Kabupaten Pulau Morotai dan Kabupaten Halmahera Selatan atas nama Darfin.
Kloter 8 dijadwalkan berangkat Minggu (22/7) tergabung dari Kabupaten Halmahera Selatan, Halmahera Barat, Halmahera Tengah dan Kepulauan Sula sebanyak sebanyak 450 Calhaj.
Kloter 9 yang terdiri dari Kabupaten Halmahera Utara, Pulau Morotai dan Kabupaten Pulau Taliabu berjumlah 172 orang.
Tahmid menyatakan, pada musim haji tahun 2018 untuk meningkatkan pelayanan yang efektif sehingga bisa mempermudahkan para JCH, maka pihaknya telah melakukan kordinasi dengan pihak Bandara untuk menyiapkan alat cek bording ke Gedung Duafa Center, menyusul dalam pemeriksaaan para jamaah ketika diberangkatkan harus melalui pintu penumpang.
Sementara itu, Kepala Pengamanan Bandara Sultan Babullah, Syaiful menyatakan bahwa proses pemeriksaan yang selama ini dilakukan harus melalui pintu penumpang, namun pada 2018 telah menyediakan alat cek bording ini ke gedung Duafa Center untuk meningkatkan pelayanan efektif untuk para Calhaj.