Ambon, 16/9 (Antaranews Maluku) - Kapal ikan KM Dzathaam asal Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah bersama empat orang awaknya yang hilang kontak dan mengalami mati mesin sejak tiga hari lalu telah dievakuasi ke Pelabuhan Tulehu (Pulau Ambon).
"Dengan ditemukannya kapal tersebut bersama seluruh ABK oleh sebuah kapal nelayan tanpa nama lalu dievakuai ke Pelabuhan Tulehu, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup," kata Kepala Kantor SAR Ambon, Muslimin di Ambon, Minggu.
Empat ABK yang ditemukan selamat adalah Ibrahim La Gane (43), Au (27), Arifin (27), serta Udin (30).
Menurut dia, pada Minggu (16/9) sekitar pukul 02.00 WIT dinihari Kantor SAR Ambon memonitor dan menghubungi Ibrahim La Gane melalui telepon genggamnya.
Satu jam kemudian Kantor SAR kembali mencoba menghubungi AVBK tersebut dan terjadi kontak langsung, dimana hasil koordinasi tersebut diketahui kalau KM. Dzatahaam beralih jalur menuju Pelabuan Tulehu.
"Alasannya, pelabuhan tersebut paling dekat dengan perairan Pulau Nusalaut yang menjadi lokasi awal pergerakan kapal tersebut," ujarnya.
Kapal ikan asal Pulau Banda ini akhirnya diketahui telah merapat di Pelabuhan Tulehu sekitar pukul 05.30 WIT setelah pihak Kantor SAR Ambon kembali menghubungi Ibrahim.
Pada Jumat (14/9) 2018, Kantor SAR Ambon mendapatkan informasi dari Amin selaku pemilik kapal kalau KM. Dzhataam berangkat dari pelabuhan Banda pada Kamis, (13/9) sekitar pukul 13.00 WIT.
Rute pelayaran kapal tersebut adalah dari Pualu Banda menuju Pulau Ambon namun mengamali mati mesin di sekitar perairan laut Banda pasa posisi 04 derajat 09`17`S - 129 derajat 13`42`E.
Kemudian pada Jumat, (14/9) sekitar pukul 09.45 WIT, team rescue Pos SAR Banda Ambon menggunakan RIB 07 milik Pos SAR Banda beserta unsur potensi SAR bergerak menuju ke lokasi pencarian pada koordinat 09`17`S - 129 derajat 13`42`E.
Kapal ikan Dzathaam dievakuasi ke pelabuhan Tulehu
Minggu, 16 September 2018 18:22 WIB