Ternate, 4/11 (Antaranews Maluku) - Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut) akan membangun museum untuk menyimpan berbagai data dan peninggalan sejarah Kesultanan Tidore.
Kepala Disbudpar Kota Tidore Kepulauan, Yakub Husain dalam keterangan persnya yang diterima Antara, Minggu, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya mulai menyiapkan sejumlah data termasuk meminta sejumlah data pendukung lainnya dari warga masyarakat.
"Diangkatnya sejarah ini akan kami buat dalam bentuk buku dan storyline yang akan dipajang di Museum Sonyinge Malige, dan saat ini kami sudah bekerjasama dengan pihak akademisi dari Fakultas Kebudayaan Universitas Khairun Ternate," katanya.
Menurut dia, apa yang dilakukan Disbudpar ini agar dalam penulisan sejarah bisa terukur tanpa ada yang komplain, jadi untuk melegitimasi kegiatan ini dan akan mengundang akedimisi dari UGM dan pihak Kementrian untuk melakukan FGD.
Selain itu, sejumlah perjalanan bersejarah yang telah dilalui sejumlah Sultan yang telah menduduki tahta kekuasaannya di Tidore, bakal terus digali dan dihidupkan kembali.
Untuk itu, Disbudpar mulai melakukan pengumpulan data yang dimulai dari Sultan Saifudin sampai pada masa Sultan Zainal Abidin Syah.
Ditambahkan juga Yakub Husain, bahwa pihaknya juga telah memiliki sejumlah data lainnya, sehingga pada tahun 2019 mendatang.
Oleh karena itu, Disbudpar berupaya mengembalikan identitas Tidore dengan membuat Museum terbuka, sehingga dapat memperlihatkan keterangan atas tempat-tempat sejarah seperti Istana Mareku dan Selawaring di Rum maupun sejumlah tempat-tempat bersejarah lainnya yang ada di Kota Tidore Kepulauan.
"Tujuan dari pembuatan museum terbuka ini hanya untuk memperkenalkan bahwa di Tidore ini ada tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah yang tidak kalah hebatnya dengan daerah lain, serta memperkenalkan kepada masyarakat maupun pengunjung tentang wajah Tidore yang dulunya seperti apa," katanya.
Tidore Kepulauan berencana bangun museum
Minggu, 4 November 2018 23:08 WIB