Ambon, 20/12 (ANTARA News) - Kerja sama Pemkab Maluku Tengah dengan PT Pabrik Cat dan Tinta Pacific Paint diharapkan lebih menarik minat kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.
"Kami berterima kasih kepada Pacific Paint untuk mendukung program destinasi wisata dan diharapkan dengan kerja sama ini, banyak objek wisata yang belum dikembangkan akan dijadikan sebagai destinasi yang bagus dan mendunia," kata Bupat Malteng, Abua Tuasikal di Ambon, Kamis.
Bupati menyatakan hal itu terkait pengecatan yang dilakukan perusahaan itu untuk mempercantik berbagai fasilitas di objek wisata Pantai Natsepa di Desa Sulli.
Menurut dia, target kunjungan wisata Pemkab Malteng 8.000 sampai 10.000 orang, artinya harus perlahan dan tidak mungkin menargetkan sesuatu yang tinggi namun realisasinya tidak sesuai yang diharapkan.
"Kita harapkan dari media juga mempromosikan Malteng dan kami tidak bisa sendiri sehingga destinasi wisata di sini bisa meningkat," katanya.
Realisasi 8.000 lebih tahun ini dan 2019 hingga 2020 target 10.000, dan kalau Banda bisa ada lapangan terbang maka bisa meningkat karena di sana tidak kalah dengan Bali.
Kendalanya hanya lapangan terbang karena run way Banda sangat pendek, kemudian transportasi laut yang lebih lancar tentunya akan mendorong wisatawan ke sana.
Berbagai objek wisata potensial di Maluku Tengah selain Pantai Natsepa dan Pantai Liang adalah Pantai Ora, Pulau Tiga, dan Pulau Tujuh, serta Pulau Banda yang tidak kalah dengan panorama alam negara lain.
Apalagi Pulau Banda ini pernah ditukarkan dengan Pulau Manheiten pada zaman penjajahan bangsa Eropa, kemudian masih ada Pulau Rum dan sebagainya yang menjadi objek wisata.
"Makanya pemkab akan terus kerjasama dengan Pacific Paint agar potensi-potensi wisata yang ada di Malteng bisa dikembangkan bersama-sama, sehingga salah tujuan pemkab untuk PAD dan pendapatan masyarakat kecil bisa meningkat dapat terwujud," ujar bupati.
Malteng juga sedang mengembangkan Pantai Ina Marina yang mulai ramai dikunjungi orang karena di sana ada pemandangan laut dan aneka kuliner.
"Untuk masalah sampah masih menjadi problem dan pemkab sementara mencari lahan sekitar tiga sampai empat hektar untuk dibangun tempat pembuangan akhir sampah, tetapi seandainya kalau Pemerintah Negeri Suli mau menghibahkan lahan maka kita bangun TPA," tandasnya.
Sekarang penanganan masalah sampah di wilayah Natsepa dilakukan Pemkab Malteng yang bekerjasama dengan Pemkot Ambon dan biayanya juga besar.
Direktur Pacific Paint, Suryanto Cokrosantoso mengatakan program ini merupakan suatu kerjasama dan Pemkab Malteng sudah sangat terbuka, sehingga ada program apa yang diciptakan maka perusahaan tinggal menyesuaikan apa yang bisa dikontribusikan.
"Karena kontribusi kami hanya cat dan berhubungan dengan keindahan akan kami suport," tegasnya.
Program serupa sudah dilakukan sejak tahun 2017 lalu di Pulau Banda dan dilanjutkan tahun 2018 juga untuk Banda serta Pantai Natsepa, kemudian bupati sudah meminta perusahaan untuk melakukan hal serupa di Masohi.
Untuk Natsepa sendiri masih banyak pekerjaan yang belum selesai dan masih dilanjutkan.
Selain Ambon dan Masohi, Pacific Paint juga pernah melakukan hal yang sama di Kota Tual dan disebut Kampung Merah-Putih, kemudian untuk Kota Ambon tahun 2017 melakukan pengecatan Masjid Agung An`Nur dan Gereja di Rumaah Tiga.
Dikatakan, Maluku sendiri memiliki budaya Pela-Gandong atau hubungan persaudaraan dan itu luar biasa, sehingga Masjid Agung An`Nur dicat oleh pemuda gereja dan sebaliknya gereja dicat oleh pemuda masjid.
"Indonesia ini sangat luas jadi kita akan melakukannya secara bertahap tetapi kita sudah melakukan hal serupa di Ternate dan Tidore, Tanggerang, Meranggeng, dan Bau-Bau," akui Suryanto.
Ide mempercantik berbagai wilayah ini karena pihak perusahaan ingin menyatakan bahwa keberagaman itu indah.