Ternate, 5/1 (ANTARA News) - Sebagian besar desa terpelosok di Maluku Utara (Malut) bakal memilki akses internet melalui optimalisasi jaringan di daerah terluar yang akan rampung pada 2022.
"Dari target 25.000 desa, saat ini baru dikerjalan sebanyak 5.000 desa yang ada Indonesia termasuk Provinsi Malut. Untuk penyelesaian dipastikan pada tahun 2022 mendatang setelah satelit dipasangkan," kata Direktur Pasifik Satelit Nusantara, Adirahman Adiwoso di Ternate, Malut, Sabtu.
Dia mengungkapkan pada Februari bakal diluncurkan satu satelit baru untuk permudah pelayan internet di seluruh Indonesia.
Satelit baru tersebut bakal dipasang pada ketinggian 146 derajat bujur timur, satu lokasi dengan satelit lama yang akan diganti dengan satelit baru.
"Dengan pemasangan satelit baru tersebut mampu mencukupi seluruh wilayah yang ada di Indonesia, termasuk daerah yang paling terluar, termasuk desa terpelosok di Malut," katanya.
Ia mengakui agak kesulitan melakukan penyambungan jaringan di provinsi tersebut karena Malut terdiri dari pulau-pulau, sehingga masyarakat harus bersabar.
Sebelumnya, Menkoinfo Rudiantara saat berkunjung ke Malut menyatakan harus ada interkoneksi jaringan, menyusul adanya gangguan internet di Ternate selama empat hari lalu.
"Penyebabnya kabel optik bawa laut milik Telkom, sebagian belum memakai interkonektif, sehingga mengalami gangguan," katanya.
Dia mengatakan, kebanyakan daerah-daerah yang ada di Indonesia sering mengalami gangguan jaringan, karena masih banyak belum berbentuk cincin kabel optiknya.
Oleh karena itu, Menteri meminta agar pihak Telkom, HTI, Indosat, Kominfo, dan sebagainya secepatnya membuat interkoneksi, agar kejadian yang baru saja terjadi bisa diatasi.
Desa terpelosok di Malut dipasangi Internet
Sabtu, 5 Januari 2019 17:10 WIB