Pemkot Ternate berencana bangun terminal peti kemas
Senin, 14 Januari 2019 3:15 WIB
Ternate, 13/1 (ANTARA News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) berencana membangun terminal peti kemas di kawasan Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, dengan memanfaatkan lahan milik Pemkot di kawasan itu.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Ternate, Faruk Albaar di Ternate, Minggu, mengatakan Walikota Ternate, Burhan Abdurahman sudah melakukan pertemuan dengan pihak PT Pelindo cabang Ternate dan Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate untuk membicarakan rencana pemkot itu.
Pihak PT Pelindo cabang Ternate dan KSOP Ternate mendukung rencana membangun terminal peti kemas di kawasan Pelabuhan Ahmad Yani, karena dewasa ini aktivitas bongkar muat di pelabuhan itu semakin tinggi.
Namun, menurut dia, untuk merealisasikan rencana tersebut masih membutuhkan pembicaraan lebih lanjut, terutama mengenai pihak yang akan menangani pembangunannya, termasuk sumber anggaran dan sistem bagi hasil dari pemanfaatannya.
Ada tiga opsi yang mungkin dilakukan dalam pembangunan terminal peti kemas tersebut, yakni pertama dibangun oleh Pemkot Ternate, kedua dibangun oleh pihak PT Pelindo dan ketiga dibangun secara patungan dengan penentuan bagi hasil diatur dalam Perda.
Faruk Albaar mengatakan kalau rencana pembangunan terminal peti kemas tersebut, bisa direalisasikan tidak saja mendukung kelancaran aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, tetapi juga akan memberi kontribusi terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Ternate.
Pemkot Ternate selama ini mengandalkan penerimaan PAD dari sektor jasa dan perdagangan, karena daerah ini tidak memiliki potensi sumber daya alam berupa pertambangan, pertanian, perkebunan dan kehutanan seperti kabupaten/kota lainnya di Malut untuk sumber penerimaan PAD.
Ia menambahkan, Pemkot Ternate kini juga tengah membangun pelabuhan rempah di kawasan Kota Baru, Kecamatan Ternate Selatan yang diharapkan dapat menjadi sumber penerimaan PAD bagi daerah ini, baik dari aktivitas bongkar muat rempah maupun transaksi jual beli rempah.
Sebelumnya Pemkot Ternate menyediakan lahan untuk pembangunan armada semut di kawasan Mangga Dua, yang kini dimanfaatkan sebagai pelabuhan bagi angkutan speedboat yang melayani rute Ternate Sofifi atau sebaliknya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Ternate, Faruk Albaar di Ternate, Minggu, mengatakan Walikota Ternate, Burhan Abdurahman sudah melakukan pertemuan dengan pihak PT Pelindo cabang Ternate dan Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate untuk membicarakan rencana pemkot itu.
Pihak PT Pelindo cabang Ternate dan KSOP Ternate mendukung rencana membangun terminal peti kemas di kawasan Pelabuhan Ahmad Yani, karena dewasa ini aktivitas bongkar muat di pelabuhan itu semakin tinggi.
Namun, menurut dia, untuk merealisasikan rencana tersebut masih membutuhkan pembicaraan lebih lanjut, terutama mengenai pihak yang akan menangani pembangunannya, termasuk sumber anggaran dan sistem bagi hasil dari pemanfaatannya.
Ada tiga opsi yang mungkin dilakukan dalam pembangunan terminal peti kemas tersebut, yakni pertama dibangun oleh Pemkot Ternate, kedua dibangun oleh pihak PT Pelindo dan ketiga dibangun secara patungan dengan penentuan bagi hasil diatur dalam Perda.
Faruk Albaar mengatakan kalau rencana pembangunan terminal peti kemas tersebut, bisa direalisasikan tidak saja mendukung kelancaran aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, tetapi juga akan memberi kontribusi terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Ternate.
Pemkot Ternate selama ini mengandalkan penerimaan PAD dari sektor jasa dan perdagangan, karena daerah ini tidak memiliki potensi sumber daya alam berupa pertambangan, pertanian, perkebunan dan kehutanan seperti kabupaten/kota lainnya di Malut untuk sumber penerimaan PAD.
Ia menambahkan, Pemkot Ternate kini juga tengah membangun pelabuhan rempah di kawasan Kota Baru, Kecamatan Ternate Selatan yang diharapkan dapat menjadi sumber penerimaan PAD bagi daerah ini, baik dari aktivitas bongkar muat rempah maupun transaksi jual beli rempah.
Sebelumnya Pemkot Ternate menyediakan lahan untuk pembangunan armada semut di kawasan Mangga Dua, yang kini dimanfaatkan sebagai pelabuhan bagi angkutan speedboat yang melayani rute Ternate Sofifi atau sebaliknya.