Ternate (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Maluku Utara (Malut) mengupayakan produk kerajinan daerah ini dapat menembus pasar ekspor, terutama produk kerajinan khas daerah, seperti anyaman, meubel bambu dan batik.
"Untuk mewujudkan itu, Dekranasda Malut bersama Dekranasda kabupaten/kota terus berupaya memberdayakan para pengrajin agar produk mereka memiliki kualitas dan desain sesuai standar ekspor," kata Sekretaris Dekranasda Malut Asrul Gailea di Ternate, Senin.
Pemberdayaan para pengrajin itu di antaranya dilakukan dengan cara melalui kegiatan pelatihan, baik yang dilakukan di Malut maupun dengan mengirim mereka ke luar daerah, terutama untuk pelatihan yang difasilitasi Kementerian Perindustrian atau pihak terkait lainnya.
Menurut dia, pemberdayaan di Malut juga dilakukan dengan cara memberikan bantuan peralatan serta memfasilitasi mereka dengan pihak perbankan atau sumber keuangan lainnya jika membutuhkan modal usaha.
Dekranasda mengupayakan pula para pengrajin di Malut mendapat bapak angkat, baik dari perusahaan maupun lembaga tertentu, yang dapat membantu mereka dalam pengembangan usaha, permodalan dan jaringan pemasaran.
Untuk memperkenalkan produk kerajinan Malut, menurut Asrul Gailea, Dekranasda terus mengupayakan untuk bisa mengikutsertakannya dalam berbagai kegiatan promosi dan pameran di Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia, termasuk di luar negeri.
Para pengrajin juga terus didorong untuk memanfaatkan fasilitas internet untuk memperkenalkan produk mereka, karena melalui cara seperti itu selain tidak membutuhkan biaya juga jangkauannya lebih luas dan dapat terjadi komunikasi langsung dengan peminat.
Ia menambahkan, untuk mendukung pengembangan industri kerajinan di Malut yang jumlahnya mencapai ribuan diharapkan adanya partisipasi dari masyarakat dan instansi pemerintah atau swasta di daerah ini dengan cara membeli produk kerajinan itu.
Instansi pemerintah dan swasta misalnya untuk kursi tamu di kantornya sebaiknya menggunakan kursi dan meja produk pengrajin meubel bambu cina, begitu pula untuk pakaian karyawan pada hari tertentu menggunakan batik produk daerah ini.
Dekranasda upayakan kerajinan Maluku Utara tembus pasar ekspor
Senin, 13 Mei 2019 10:13 WIB