Ambon (ANTARA) - Komisi D DPRD Maluku mengingatkan pihak Dinas Kesehatan untuk mengantisipasi masuk dan menyebarnya virus cacar monyet atau monkeypox di daerah ini.
"Informasi adanya temuan kasus cacar monyet di Singapura, membuat semua pihak waspada dan saya kira seluruh upaya pencegahan masuknya virus tersebut ke Indonesia, khususnya Maluku harus terus dilakukan," kata anggota komisi D DPRD setempat, Nurlaila Salampessy di Ambon, Jumat.
Langkah antisipasi dini perlu diambil pihak Dinkes dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa diketahui.
Selain itu, pengawasan di Bandara Internasional Pattimura dan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon yang merupakan pintu masuk ke Maluku harus lebih diperketat agar virus cacar monyet tersebut tidak sampai ke daerah ini, apalagi jika ada pengunjung dari Singapura.
"Yang saya tahu, jika kedapatan ada pengunjung yang suhu tubuhnya 38 derajat Celsius atau lebih, penumpang itu harus segera diperiksa petugas kesehatan," ujar Nurlaila.
Menurut dia, pemeriksaan di bandara dan pelabuhan laut dirasa sangat penting karena kedua tempat tersebut menjadi pintu masuk orang dari berbagai negara ke Maluku.
"Apalagi sudah ada surat edaran dari Kementerian Kesehatan tentang cacar monyet, maka pengamanan perlu diperketat," kata Nurlaila.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan surat edaran menyikapi wabah penyakit cacar monyet (monkeypox) yang berawal dari Singapura ke seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.
Isi surat edaran tersebut adalah menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), rumah sakit dan Puskesmas seluruh Indonesia untuk mengantisipasi dan mewaspadai importasi atas penyakit tersebut. Hal ini tertuang dalam surat edaran tentang Kewaspadaan Importasi Penyakit Monkeypox bertanggal 13 Mei 2019.