Ambon (ANTARA) - Ratusan calon peserta dari Kota Ambon dan sekitarnya maupun provinsi lain di Indonesia mendaftarkan diri mengikuti ajang Tour d'Ambon Manise kedua yang dijadwalkan berlangsung pada akhir September 2019.
"Pendaftarannya baru dibuka tetapi sudah ada ratusan calon peserta yang mendaftarkan diri, termasuk seorang warga negara asing dari Malaysia," kata ketua panitia TdAM 2019, Kombes Pol Heru Trisasono di Ambon, Senin.
Sukses melaksanakan ajang Tour d'Ambon Manise (TdAM), pada 17-19 November 2018, Polda Maluku kembali melaksanakan TdAM kedua yang direncanakan berlangsung pada 28-29 September 2019.
Ratusan peserta dari seluruh perjuru tanah air dan mancanegara sudah mendaftar untuk mengikuti kegiatan tersebut. Menurut dia, pendaftaran TdAM dibuka dalam hitungan waktu sehari saja sudah ada 300 orang yang daftar dan langsung ditutup.
300 peserta yang mendaftar berasal dari Aceh hingga Papua, dan satu orang peserta dari Malaysia, ditambah dengan peserta dari kota Ambon 150 orang sehingga total peserta TdAM II ini adalah 450 orang.
"Para peserta berasal dari berbagai profesi antara lain pegawai bank, PNS, ekonom, politisi, atlit, artis, TNI, Polri, dokter dan berbagai profesi lainnya," kata Heru.
Tujuan diadakannya TdAM II ini adalah sebagai wujud nyata Polri dalam membangun bangsa dan negara terutama di bidang pariwisata, sekaligus membuktikan bahwa Maluku adalah daerah yang aman dan nyaman termasuk menunjukkan keindahan panorama alamnya terutama kota Ambon yang berjuluk Ambon Manise.
"Masih ada stigma jika Maluku dan kota Ambon belum aman, padahal Maluku ini sudah sangat aman dan nyaman, makanya TdAM kedua kembali kita laksanakan. TdAM II ini, sama dengan TdAM I dimana bukan merupakan ajang balap sepeda tapi bersepeda sambil berwisata di Ambon Manise," kata Heru.
Dikatakan, TdAM kedua ini hanya berlangsung di pulau Ambon dengan melintasi ratusan kilo meter. "Kalau TdAM yang pertama itu pulau Ambon maupun Seram, maka kali ini kita hanya fokus di pulau Ambon saja," katanya.
Dirlantas Polda Maluku ini menambahkan, rencananya peserta akan start dari kawasan Gong Perdamaian Dunia kemudian mengelilingi kota Ambon dengan jarak sekitar 87 kilometer, dan hari kedua 85 kilometer, sehingga total 172 kilometer.
"Hari pertama peserta akan start dari depan Gong Perdamaian Dunia, kemudian ke monumen Pahlawan Nasional Christina Martha Tiahahu di kawasan Karang panjang, selanjutnya peserta diarahkan untuk menikmati tanjakan 'Kaki Setan' menuju Desa Soya yang memiliki grade 26 persen sepanjang kurang lebih 500 meter," ujarnya.
Peserta juga kemudian melewati daerah Kayu Tiga hingga ke Polda Maluku dan menyusuri kota Ambon sampai ke daerah Benteng, dan kembali menikmati tanjakan ke TVRI hingga pemancar SCTV dan RCTI.
Selanjutnya mereka kembali lagi ke kawasan Benteng, dan peserta terus gowes ke arah pantai wisata Pintu Kota yang merupakan pitstop satu.
Di Pintu Kota, lanjut Heru, peserta akan beristirahat sejenak sambil menikmati makanan ringan tradisional khas Maluku, dan akan dihibur dengan kesenian tradisional setempat.
Dari Pantai Pintu Kota peserta kemudian kembali lagi ke pusat kota Ambon kemudian ke arah Batu Merah Atas, Halong, SPN Passo hingga ke wisata pantai Natsepa di desa Suli yang dijadikan sebagai pitstop dua.
Tiba di Suli, peserta akan beristirahat untuk makan siang, shalat dan menikmati indahnya pantai Natsepa, dan alam sekitar.
"Kemudian kembali dan berakhir (finish) di pelabuhan Perikanan Nusatara-Tantui. Di hari Kedua star dari lapangan Tahapary, melintasi JMP, Hunuth, Durian Patah. Pistos pertama Hitu, lanjut Mamala, Morela, Liang dan finish di pantai Tapal Kuda Desa Tulehu. Setiap lintasan itu peserta akan menikmati wisata-wisata yang ada," katanya.*