Sleman (ANTARA) - Para pedagang bendera merah putih di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mampu meraup untung hingga Rp10 juta selama berjualan sekitar satu bulan.
"Setiap tahun jualan bendera, kalau saya jualan di Yogyakarta, tapi ada teman yang jualan sampai luar Jawa," kata penjual bendera Dedi Alpiansyah (38) warga Garut, Jawa Barat, saat ditemui di Jalan Kaliurang Sleman, Sabtu.
Menurut dia, dirinya sudah sejak 27 Juli lalu tiba di Sleman bersama puluhan rekan-rekannya sesama dari Garut.
"Jika sedang baik bisa membawa pulang uang hingga Rp10 juta. Tapi sebaliknya jika sedang sepi, uang untuk makan pun tidak ada. Tahun lalu sepi, mau pulang Jawa Barat susah, makan aja saya cuma minta jambu," katanya.
Ia mengatakan pada tahun ini dirinya hampir setiap hari mampu menjual bendera untuk peringatan hari kemerdekaan RI tersebut. Jumlah yang dijual juga bervariasi.
"Kalau mujur, sehari bisa menjual hingga puluhan bendera. Yang penting setiap hari ada yang laku," katanya.
Dedi mengatakan jenis bendera yang dijual jenis dan ukurannya beragam, umbul-umbul ukuran kecil hingga besar, Bendera Merah Putih juga dari ukuran kecil hingga besar, serta atribut untuk peringatan tujuhbelasan lainnya.
"Kalau harganya mulai Rp15 ribu hingga Rp 50 ribu," katanya.
Ia mengatakan semua bendera itu diproduksi dari Garut. Mayoritas penjual bendera berasal dari Jawa Barat, karena di Jawa Barat ada satu kampung yang semuanya berjualan bendera. Biasanya ada satu pemilik modal dan yang lainnya disebar untuk jualan.
"Kalau Agustusan seperti ini pemilik modal ada yang sampai menggadaikan kendaraan dan rumah untuk modal buat bendera," katanya.
Hal sama dikatakan Daryanto (45) warga Klaten, Jawa Tengah yang berjualan bendera dan perlengkapannya di Jalan Solo, Prambanan, Sleman. Ia mengaku penjualan bendera tahun ini cukup baik.
"Tahun ini penjualan bendera cukup ramai, dalam satu hari minimal bisa menjual lima hingga sepuluh bendera dan atribut lainnya," katanya.