Ambon (ANTARA) -
PT PLN (persero) Unit Induk Wilayah Maluku Maluku Utara (UIW MMU) melakukan penyambungan listrik gratis bagi 112 Rumah Tangga Sasaran (RTS).
Penyambungan listrik gratis melalui program "one man one hope" telah tersambung 112 rumah dari target RTS sebanyak 151 rumah yang tersebar di Maluku dan Maluku Utara(Malut)," kata Assistant Manager Komunikasi PLN UIW MMU Darry Giovanno, Senin.
Program One Man One Hope merupakan gerakan sosial dari para pegawai PLN se-Indonesia yang menyisihkan pendapatan untuk membantu masyarakat yang rumahnya belum berlistrik.
"Saat ini dana yang terkumpul dari pegawai di lingkungan PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU)sebanyak Rp130.4 juta yang telah menyambung 112 RTS," katanya.
Ia mengatakan, program tersebut sejak dicanangkan pada Agustus 2019, terus memberikan dampak nyata dan positif bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya masyarakat yang kesulitan dalam hal biaya penyambungan listrik.
Di provinsi Maluku telah tersambung sebanyak 37 rumah pelanggan dari wilayah kerja Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) di bawah PLN UIW MMU, diantaranyaPLN UP3 Ambon sebanyak 11 pelanggan, PLN UP3 Masohi lima pelanggan, PLN UP3 Tual sebanyak lima pelanggan, dan PLN UP3 Saumlaki sebanyak 16 pelanggan.
Sedangkan provinsi Maluku Utara telah tersambung 75 rumah pelanggan, di antaranya, PLN UP3 Ternate 41 pelangan, PLN UP3 Sofifi sebanyak 15 pelanggan dan PLN UP3 Tobelo sebanyak 19 pelanggan.
Darry menjelaskan,penentuan masyarakat yang berhak menerima bantuan program One Man One Hope ini yakni berdasarkan perpaduan data runah tangga tidak mampu yang belum berlistrik, data rumah warga di daerah 3T dan data dari TNP2K.
"Program iniakan diperpanjang hingga 31 Desember tahun 2020 dengan melihat dampak positif dari terlaksananya program ini yang juga selaras dan turut membantu peningkatan rasio elektrifikasi," ujarnya.
Pihaknya berharap, program one man one hope ini akan meringankan biaya pemasangan listrik sehingga selanjutnya memudahkan masyarakat dengan hanya membayar biaya pemakaian listrik sehari-hari.
Selain in itu, gerakan ini juga tidak terbatas hanya dari pegawai PLN saja, namun juga melibatkan keluarga, sanak saudara, hingga masyarakat umum yang berempati untuk turut serta dalam program ini.