• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News ambon
Sabtu, 21 Juni 2025
Antara News ambon
Antara News ambon
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • LKBN Antara dan PT Digivla Indonesia akhiri kerja sama media monitoring "Antara Insight"

      LKBN Antara dan PT Digivla Indonesia akhiri kerja sama media monitoring "Antara Insight"

      26 Juni 2024 11:32

      Anggota Polri ukir prestasi di Rochester Institute of Technology Dubai

      Anggota Polri ukir prestasi di Rochester Institute of Technology Dubai

      16 Juni 2024 11:47

      Kantor Berita ANTARA resmikan kantor operasional di Ibu Kota Nusantara

      Kantor Berita ANTARA resmikan kantor operasional di Ibu Kota Nusantara

      6 Juni 2024 08:45

      Liga Jerman - Leverkusen perpanjang dominasi di puncak klasemen

      Liga Jerman - Leverkusen perpanjang dominasi di puncak klasemen

      11 Desember 2023 06:06

      Diikuti 1.300 mobil, kontes modifikasi Daihatsu Dress Up e-Challenge kembali digelar

      Diikuti 1.300 mobil, kontes modifikasi Daihatsu Dress Up e-Challenge kembali digelar

      12 November 2023 07:44

  • Maluku
    • Pemuda Maluku lolos ajang wirausaha pemula  nasional

      Pemuda Maluku lolos ajang wirausaha pemula nasional

      24 Oktober 2024 19:38

      Forkopimda Maluku bentangkan bendera Merah Putih di dasar laut Teluk Ambon

      Forkopimda Maluku bentangkan bendera Merah Putih di dasar laut Teluk Ambon

      16 Agustus 2024 18:28

      Bakti sosial Kajati Maluku di Pulau Buru salurkan bantuan  perikanan

      Bakti sosial Kajati Maluku di Pulau Buru salurkan bantuan perikanan

      3 Juli 2024 20:41

      Pemprov Maluku pusatkan Shalat Idul Adha di Masjid Raya Al Fatah  Ambon

      Pemprov Maluku pusatkan Shalat Idul Adha di Masjid Raya Al Fatah Ambon

      17 Juni 2024 10:32

      Penjaga Laut buka donasi untuk transplantasi terumbu karang di Maluku

      Penjaga Laut buka donasi untuk transplantasi terumbu karang di Maluku

      6 Juni 2024 09:19

  • Metro Amboina
    • Pemkot Ambon gandeng pemuda katolik untuk pembangunan kota

      Pemkot Ambon gandeng pemuda katolik untuk pembangunan kota

      15 Juni 2025 06:58

      Pemkot Ambon siapkan delapan rencana pembangunan prioritas daerah 2026

      Pemkot Ambon siapkan delapan rencana pembangunan prioritas daerah 2026

      12 Juni 2025 04:57

      Negeri Rutong dan Puskesmas Hutumuri Wakili Ambon di Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2025

      Negeri Rutong dan Puskesmas Hutumuri Wakili Ambon di Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2025

      4 Juni 2025 19:45

      Pemkot Ambon resmi angkat  914 CPNS hasil seleksi 2024

      Pemkot Ambon resmi angkat 914 CPNS hasil seleksi 2024

      3 Juni 2025 06:43

      Pemkot Ambon optimis tingkatkan layanan melalui Mall pelayanan publik

      Pemkot Ambon optimis tingkatkan layanan melalui Mall pelayanan publik

      15 Mei 2025 18:06

  • Hukum
    • Polda Maluku dan Densus 88 tangkap seorang pria diduga pembuat senpi rakitan

      Polda Maluku dan Densus 88 tangkap seorang pria diduga pembuat senpi rakitan

      3 jam lalu

      Ketua KPK:  Kasus korupsi kuota haji khusus juga terjadi sebelum 2024

      Ketua KPK: Kasus korupsi kuota haji khusus juga terjadi sebelum 2024

      8 jam lalu

      Kapolri  berkelakar ingin cari pengganti Wakapolri mirip Ahmad Dofiri

      Kapolri berkelakar ingin cari pengganti Wakapolri mirip Ahmad Dofiri

      10 jam lalu

      Haidar Alwi:  Kinerja Polri dinilai terbaik di Asia-Pasifik

      Haidar Alwi: Kinerja Polri dinilai terbaik di Asia-Pasifik

      11 jam lalu

      Polri berkoordinasi  dengan FBI usut email ancaman bom Saudia Airlines

      Polri berkoordinasi dengan FBI usut email ancaman bom Saudia Airlines

      11 jam lalu

  • Ekonomi
    • Presiden Prabowo dorong UMKM naik kelas untuk gapai ekonomi tumbuh 8%

      Presiden Prabowo dorong UMKM naik kelas untuk gapai ekonomi tumbuh 8%

      11 jam lalu

      Harga emas Antam hari ini naik  Rp6.000 ke Rp1,942 juta/gram

      Harga emas Antam hari ini naik Rp6.000 ke Rp1,942 juta/gram

      13 jam lalu

      IHSG melemah  seiring pasar cermati eskalasi tensi di Timur Tengah

      IHSG melemah seiring pasar cermati eskalasi tensi di Timur Tengah

      20 Juni 2025 12:20

      Rupiah diperkirakan menguat seiring AS tak terlibat langsung serang Iran

      Rupiah diperkirakan menguat seiring AS tak terlibat langsung serang Iran

      20 Juni 2025 12:19

      Menaker sebut kawasan industri ciptakan lapangan kerja lebih luas

      Menaker sebut kawasan industri ciptakan lapangan kerja lebih luas

      20 Juni 2025 09:43

  • Artikel
    • Ekonomi  dunia tak pasti, Indonesia harus pasti

      Ekonomi dunia tak pasti, Indonesia harus pasti

      20 Juni 2025 12:28

      Operasi senyap  menembus labirin perdangangan orang

      Operasi senyap menembus labirin perdangangan orang

      19 Juni 2025 06:25

      Navigasi peta  investasi di tengah perang Iran-Israel

      Navigasi peta investasi di tengah perang Iran-Israel

      17 Juni 2025 06:30

      Mengenang  jejak Nabi Muhammad di Masjid Quba

      Mengenang jejak Nabi Muhammad di Masjid Quba

      11 Juni 2025 06:23

      Arti pertandingan  melawan Jepang bagi Indonesia

      Arti pertandingan melawan Jepang bagi Indonesia

      10 Juni 2025 11:18

  • Kesra
    • Polresta Ambon kerahkan personel bantu warga terdampak bencana longsor

      Polresta Ambon kerahkan personel bantu warga terdampak bencana longsor

      1 jam lalu

      Peringati hari lingkungan hidup sedunia, MCC-PLN terapkan aksi hijau di sekolah dan kampus

      Peringati hari lingkungan hidup sedunia, MCC-PLN terapkan aksi hijau di sekolah dan kampus

      4 jam lalu

      BKSDA Maluku lepasliarkan 21 ekor burung kasturi ternate di Pulau Morotai

      BKSDA Maluku lepasliarkan 21 ekor burung kasturi ternate di Pulau Morotai

      4 jam lalu

      Berstatus waspada, Gunung Api Dukono di Halmahera Utara kembali erupsi

      Berstatus waspada, Gunung Api Dukono di Halmahera Utara kembali erupsi

      5 jam lalu

      Unpatti maksimalkan peran Fakultas Kedokteran guna pemerataan pelayanan kesehatan

      Unpatti maksimalkan peran Fakultas Kedokteran guna pemerataan pelayanan kesehatan

      5 jam lalu

  • Tetangga
    • Tim Kemenkum Malut Unjuk Kebolehan di lomba dayung kora-kora

      Tim Kemenkum Malut Unjuk Kebolehan di lomba dayung kora-kora

      20 Juni 2025 17:38

      Kanwil Kemenkum dorong Pemkab Haltim Patut Indeks Reformasi Hukum dan JDIH

      Kanwil Kemenkum dorong Pemkab Haltim Patut Indeks Reformasi Hukum dan JDIH

      17 Juni 2025 18:08

      Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan sebut kepuasan masyarakat indikator kualitas pelayanan publik

      Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan sebut kepuasan masyarakat indikator kualitas pelayanan publik

      16 Juni 2025 16:16

      Kanwil Kemenkum Dukung Optimalisasi Peningkatan Jaminan Pendaftaran Layanan Fidusia

      Kanwil Kemenkum Dukung Optimalisasi Peningkatan Jaminan Pendaftaran Layanan Fidusia

      6 Mei 2025 18:39

      BPSDM Kemenkum gelar pelatihan teknis Indikasi Geografis

      BPSDM Kemenkum gelar pelatihan teknis Indikasi Geografis

      6 Mei 2025 18:37

  • Polkam
    • Prabowo: Indonesia ingin Israel-Iran deeskalasi dan cari jalan damai

      Prabowo: Indonesia ingin Israel-Iran deeskalasi dan cari jalan damai

      10 jam lalu

      Wamenkomdigi  tegaskan pemerintah tetap junjung prinsip kebebasan pers

      Wamenkomdigi tegaskan pemerintah tetap junjung prinsip kebebasan pers

      16 jam lalu

      Presiden Prabowo rampungkan agenda di St. Petersburg, kembali ke Jakarta

      Presiden Prabowo rampungkan agenda di St. Petersburg, kembali ke Jakarta

      16 jam lalu

      Di SPIEF, Prabowo:  Berteman tak berarti korbankan kepentingan nasional

      Di SPIEF, Prabowo: Berteman tak berarti korbankan kepentingan nasional

      16 jam lalu

      Prabowo yakini  pertahankan nonblok daripada persaingan dan konfrontasi

      Prabowo yakini pertahankan nonblok daripada persaingan dan konfrontasi

      16 jam lalu

  • DPRD Maluku
    • DPRD :Pembangunan sekolah rakyat harus direncanakan secara matang

      DPRD :Pembangunan sekolah rakyat harus direncanakan secara matang

      3 Juni 2025 18:51

      Pemprov Maluku raih opini WTP atas Laporan Keuangan 2024 dari BPK

      Pemprov Maluku raih opini WTP atas Laporan Keuangan 2024 dari BPK

      29 Mei 2025 05:56

      DPRD Maluku atur perilaku dan ucapan anggota

      DPRD Maluku atur perilaku dan ucapan anggota

      24 Mei 2025 08:00

      DPRD Maluku duga ada proyek reboisasi fiktif

      DPRD Maluku duga ada proyek reboisasi fiktif

      21 Mei 2025 19:18

      Legislator: Pengelolaan Pasar Mardika harus profesional

      Legislator: Pengelolaan Pasar Mardika harus profesional

      21 Mei 2025 07:56

  • Feature
    • Menteri Trenggono janji ke Presiden Prabowo penghentian impor garam pada 2027

      Menteri Trenggono janji ke Presiden Prabowo penghentian impor garam pada 2027

      3 Juni 2025 12:40

      Lenny Sitorus , sang-wanita penakluk lautan Maluku

      Lenny Sitorus , sang-wanita penakluk lautan Maluku

      21 April 2025 20:38

      Tradisi pemersatu di Maluku itu bernama "bakupukul manyapu"

      Tradisi pemersatu di Maluku itu bernama "bakupukul manyapu"

      10 April 2025 16:25

      Merawat kearifan hutan sagu Negeri Rutong wujudkan ketahanan  pangan

      Merawat kearifan hutan sagu Negeri Rutong wujudkan ketahanan pangan

      9 Februari 2025 04:35

      Eksistensi masyarakat Tionghoa di bumi Pela Gandong  Maluku

      Eksistensi masyarakat Tionghoa di bumi Pela Gandong Maluku

      2 Februari 2025 15:39

  • Foto
    • Kebakaran hanguskan tiga mobil di Ambon

      Kebakaran hanguskan tiga mobil di Ambon

      Selasa, 11 Februari 2025 12:54

      Anomali Cafe hadir di Ternate

      Anomali Cafe hadir di Ternate

      Jumat, 27 Desember 2024 21:00

      Pembangkit Listrik Tenaga Surya

      Pembangkit Listrik Tenaga Surya

      Selasa, 5 November 2024 7:28

      Deputi BPJS Kesehatan wilayah IX kunjungi Antara Maluku

      Deputi BPJS Kesehatan wilayah IX kunjungi Antara Maluku

      Selasa, 17 September 2024 13:48

      Arus mudik lebaran 2024 di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate

      Arus mudik lebaran 2024 di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate

      Sabtu, 6 April 2024 16:21

  • Video
    • Pemkot Ambon tata ulang retribusi pasar ikan secara terukur

      Pemkot Ambon tata ulang retribusi pasar ikan secara terukur

      Kamis, 19 Juni 2025 16:43

      Mendes PDT resmikan pengoperasian Koperasi Merah Putih di kota Ambon

      Mendes PDT resmikan pengoperasian Koperasi Merah Putih di kota Ambon

      Rabu, 18 Juni 2025 17:18

      Ini pesan Wali Kota Ambon saat lepas 13 peserta STQH

      Ini pesan Wali Kota Ambon saat lepas 13 peserta STQH

      Selasa, 17 Juni 2025 15:56

      Menteri PPN tinjau program makan bergizi gratis di Ambon

      Menteri PPN tinjau program makan bergizi gratis di Ambon

      Senin, 16 Juni 2025 13:40

      Warga Ternate antusias kunjungi KRI Teluk Wondama yang berlabuh

      Warga Ternate antusias kunjungi KRI Teluk Wondama yang berlabuh

      Sabtu, 14 Juni 2025 16:56

SBY meminta pemimpin dunia tidak abstain dengan konflik AS-Iran

Rabu, 8 Januari 2020 4:00 WIB

SBY meminta pemimpin dunia tidak abstain dengan konflik AS-Iran

Susilo Bambang Yudhoyono. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Jakarta (ANTARA) - Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta pemimpin dunia tidak abstain dengan konflik yang melibatkan Amerika Serikat, Iran dan Irak.

Dalam tulisannya yang diterima di Jakarta, Selasa, SBY menyebutkan geopolitik di kawasan Timur Tengah (Raya) yang kembali mendidih, sangat bisa merobek keamanan internasional yang sudah rapuh.

"Saya pribadi termasuk orang yang tak mudah percaya bahwa krisis Timur Tengah saat ini akan menjurus ke sebuah perang besar, apalagi perang dunia. Namun, saya punya hak untuk cemas sekaligus menyerukan kepada para pemimpin dunia agar tidak abstain, dan tidak melakukan pembiaran," kata SBY.

Dia mengatakan banyak pihak sungguh cemas dengan perkembangan terbaru di kawasan tersebut karena banyak negara yang melibatkan diri dengan kepentingan berbeda-beda.

"Belum non-state actors yang selama ini turut meramaikan benturan politik, sosial dan keamanan yang ada," ujar dia.

Dia menekankan meskipun seolah saat ini mata dunia tertuju kepada Iran, Irak dan Amerika Serikat, namun peran negara lain seperti Rusia, Turki, Israel, Suriah, Saudi Arabia, Libya, Mesir, Qatar, Afghanistan dan Yaman serta sejumlah negara NATO dan lainnya tidak bisa diabaikan.

"Kalau situasi makin memburuk dan belasan negara itu melibatkan diri, apalagi pada posisi yang berhadap-hadapan memang keadaan sungguh menakutkan. Itulah sebabnya sebagian dari kita mulai bertanya, jangan-jangan perang dunia yang kita takutkan terjadi lagi. Akankah ke situ?" ujar SBY.

Dia mengatakan para pemimpin dunia tidak boleh berdiam diri. Para pemimpin dunia, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, menurutnya harus melakukan sesuatu.

"Terlalu berbahaya jika nasib dunia, utamanya nasib 600 juta lebih saudara-saudara kita yang hidup dan tinggal di kawasan itu, hanya diserahkan kepada para politisi dan para jenderal Amerika Serikat, Iran dan Irak," jelas dia.

Dia menegaskan Timur Tengah dan bahkan dunia akan bernasib buruk jika para politisi, diplomat dan jenderal di negara-negara tersebut melakukan kesalahan yang besar. Menurut dia, risikonya bisa memunculkan terjadinya tragedi kemanusiaan yang juga besar.

"Generasi masa kini memang tidak pernah merasakan harga yang harus dibayar oleh sebuah perang dunia, sebagaimana yang terjadi di awal dan medio abad 20 dulu. Sebenarnya, melalui buku-buku sejarah atau film-film, sebagian dari mereka mengetahui getirnya penderitaan manusia yang menjadi korban dari sebuah peperangan berskala besar," terang dia.

Dia menekankan pasca-tewasnya Jenderal Iran Qassem Soleimani oleh serangan udara Amerika Serikat beberapa hari lalu, siang dan malam dirinya mengikuti pemberitaan media internasional.

SBY mengaku mengikuti aksi-aksi dan juga reaksi politik, sosial dan militer di banyak negara yang punya kaitan dan kepentingan dengan Timur Tengah, terutama yang dilakukan oleh Irak, Iran dan Amerika Serikat.

"Bukan hanya pada tingkat pemimpin puncak, tetapi juga pada pihak eksekutif, legislatif, militer dan bahkan rakyatnya. Bukan hanya aksi-aksi nyata yang dilakukan di masing-masing negara, tetapi juga pada hebohnya sikap ancam-mengancam, perang mulut dan retorika besar yang digaungkan," ujar SBY.

Pertanyaannya sekarang, kata SBY, apakah sebuah perang besar yang mengerikan bakal benar-benar terjadi? Menurut dia, jawabannya tidak mudah.

SBY meyakini tidak ada yang berani memastikan perang itu pasti terjadi atau sebaliknya. SBY mengaku hanya ingin menyampaikan pendapat dan harapannya terkait konflik tersebut agar sebuah peperangan di kawasan yang rakyatnya sudah cukup menderita dapat dicegah dan dihindari.

"Saya orang biasa dan tak punya kekuasaan yang formal. Namun, sebagai warga dunia yang mencintai perdamaian dan keadilan, secara moral saya merasa punya kewajiban untuk to say something," jelasnya.

Dia menjelaskan penyebab terjadinya perang antar negara, atau yang melibatkan banyak negara, berbeda-beda. Pemicu meletusnya sebuah peperangan juga bermacam-macam.

Dia mengulas, Perang Dunia ke-1, yang menyebabkan korban jiwa 40 juta orang, disebabkan oleh terbunuhnya Pangeran Franz Ferdinand dari Austria-Hongaria di Sarajevo pada bulan Juni 1914.

Peristiwa yang menyulut peperangan besar ini sering disebut sebagai "kecelakaan sejarah" (unexpected accident). Sementara, Perang Dunia ke-2 yang terjadi di mandala Pasifik dipicu oleh serangan pendadakan angkatan udara Jepang terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, 7 Desember 1941.

"Untuk diingat, keseluruhan korban perang dunia ke-2 di mandala Eropa dan mandala Pasifik berjumlah 70-85 juta jiwa. Para ahli sejarah mengatakan bahwa Jepang menyerang Amerika Serikat itu adalah sebuah kesalahan. Diibaratkan Jepang sebagai membangunkan macan tidur. Kesalahan itu sebuah strategic miscalculation yang dilakukan oleh para politisi dan jenderal-jenderal militer Jepang," ujar dia.

Kejadian miskalkulasi atau salah hitung ini, kata dia, kerap menjadi faktor yang mendorong terjadinya peperangan. Demikian juga kejadian di lapangan, yang tak terduga, seperti yang terjadi di Sarajevo tahun 1914 silam.

Dari kacamata ini, kata SBY, sejarah tengah menunggu apakah politisi dan jenderal Amerika Serikat dan Iran melakukan miskalkulasi, sehingga akhirnya mendorong terjadinya perang terbuka di antara mereka.

Di luar itu, apakah juga tiba-tiba terjadi peristiwa di lapangan, entah di Irak, di Iran, ataupun di tempat dimana aset dan satuan-satuan militer Amerika Serikat berada, yang bisa ditafsirkan sebagai aksi untuk melancarkan peperangan, meskipun para politisi dan petinggi militer tak merencanakan dan memerintahkannya.

"Kalau kedua hal ini tak terjadi dalam waktu mendatang, dunia bisa menghela nafas lega. Paling tidak untuk sementara," kata dia.

Tetapi, menurut SBY, perlu diingat di kawasan Timur Tengah terlalu banyak elemen yang tidak selalu berada dalam satu garis komando dengan pemimpin puncaknya.

Dalam konteks permusuhan dan ketegangan Amerika Serikat dengan Iran saat ini, menurut dia, ada sejumlah elemen di luar Iran dalam kapasitas sebagai negara. Misalnya, kata dia, Hesbollah di Libanon, Hamas di Palestina, dan elemen dalam negeri Irak yang sangat pro Iran.

"Belum organisasi radikal dan terorisme yang meskipun tidak ada kaitannya dengan Iran, tetapi anti Amerika. Jadi, segala kemungkinan yang menjadi pemicu meletusnya sebuah perang terbuka selalu ada," kata dia mengingatkan.

Selain itu, perang juga mudah terjadi di tangan pemimpin yang eratik dan gemar perang. Saat ini, kata dia, sejarah juga sedang menguji apakah Presiden Trump, Ayatollah Khamenei dan Presiden Rouhani termasuk kategori pemimpin yang eratik dan suka perang atau tidak.

"Semoga mereka bukan tipe itu. Semoga pikiran jernih, kalkulasi yang matang dan kearifan hati menyertai para pemimpin tersebut. Semoga doa dan harapan saya ini, saya yakin juga banyak yang berdoa dan berharap demikian, dikabulkan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa," harap SBY.

Dia mengetahui para pemimpin dunia sangat mencintai bangsa dan negaranya. Dirinya juga mengetahui bahwa para pemimpin tersebut patriot sejati bagi tanah airnya.

Namun, dia mengingatkan patriotisme dan nasionalisme yang positif tidak boleh menghalang-halangi para pemimpin itu jika hendak menyelesaikan masalah sedamai mungkin.

"Paling tidak bukan memilih perang sebagai satu-satunya cara. Saya yakin political and diplomatic resources masih tersedia. Saya yakin masih ada jalan untuk mencegah terjadinya peperangan besar," ujar SBY.

SBY mengaku memahami keadaan sangat tidak mudah bagi para pemimpin Iran dan Amerika Serikat. Sebab ada persoalan harga diri dan juga keadilan yang harus ditegakkan.

Akar permusuhan di antara kedua negara, kata dia, juga sangat dalam di mana Iran merasa sangat dipermalukan dengan tewasnya Jenderal Soleimani yang sangat dibanggakan dan dicintai. Namun, di sisi lain Amerika Serikat juga pernah merasa terhina ketika 52 orang warga negaranya disandera selama 444 hari di Kedutaan Besar mereka di Teheran tahun 1979-1981 silam.

"Sekali lagi, situasinya memang tidak mudah saat ini. Kita saksikan di layar televisi, emosi dan kemarahan rakyat Iran tinggi sekali," ujar dia.

SBY memandang para pemimpin Iran pasti berada di ombak dan arus besar yang menyeru dilakukannya pembalasan yang lebih keras terhadap Amerika Serikat. Namun, menurut dia, orang bijak menasehatkan kepada para pemimpin agar tidak mengambil keputusan yang gegabah tatkala hati dan pikiran mereka sedang diliputi oleh amarah yang memuncak.

Dia menekankan dewasa ini dunia berada dalam situasi yang jauh dari teduh. Banyak sikap dan pandangan yang serba ekstrim, paling tidak lebih ekstrim dibandingkan dengan situasi sepuluh-dua puluh tahun yang lalu.

Gelombang nasionalisme, populisme, rasisme dan radikalisme menurutnya makin menguat, demikian juga otoritarianisme.

"Saya kira bukan hanya Donald Trump yang mengangkat simbul-simbul nasionalisme 'America First' . Saya amati banyak pemimpin dunia seperti itu. Barangkali itu pula sikap pemimpin Iran. Demikian pula Tiongkok, Rusia, Inggris, Korea Utara dan banyak lagi yang lain. Barangkali, semua negara juga begitu," ujar dia.

Dia mengatakan selama 10 tahun memimpin Indonesia dirinya masih merasakan suasana dunia yang lebih baik. Kehangatan dan kedekatan di antara pemimpin dunia kala itu, menurut SBY, masih terasa.

Misalnya, dia menjelaskan, meskipun ada perbedaan kepentingan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok dan Rusia, namun para pemimpinnya masih membuka ruang untuk berdialog dan berkolaborasi untuk kepentingan bersama.

Demikan juga antara Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan. Juga antara Inggris, Perancis dan Jerman untuk urusan Eropa serta antara Tiongkok dengan negara-negara ASEAN menyangkut urusan Laut Tiongkok Selatan.

Termasuk antara Saudi Arabia, Iran, Qatar, Mesir dan negara-negara Islam di Timur Tengah dalam urusan kerjasama dunia Islam serta kemesraan antara Amerika Serikat dengan kedua tetangganya, Kanada dan Meksiko.

Kedekatan antar pemimpin dunia, kata SBY, juga tercermin dalam kebersamaan di berbagai forum. Misalnya PBB, G20, G8 (+), APEC, OKI, D8, ASEAN, EAS, GNB, ASEM, serta forum-forum kerjasama multilateral dan regional yang lain.

"Tentu saja minus perseteruan yang terjadi di antara negara-negara tertentu yang memang sudah berlangsung lama dan nyaris permanen. Misalnya, antara Iran dengan Israel, antara Amerika Serikat dengan Korea Utara, Iran dan juga Venezuela," kata dia.

Dalam pengamatan SBY, G20 kini tidak sekokoh dulu, sementara G8 sudah mati suri. Di tubuh OKI, menurut pandangannya, nampak ada jarak dan ketegangan internal yang meningkat.

"Bahkan, ASEAN pun tidak sekohesif dulu. Di internal Uni Eropa sering terjadi 'pertengkaran' yang antara lain ditandai dengan keluarnya Inggris dari organisasi itu," kata dia.

Dia menilai menguatnya kembali sentimen nasionalisme dan populisme turut menjadi penyebab. Berbagai organisasi kerjasama kawasan ikut melemah semangatnya untuk selalu berada dalam satu posisi, karena kemungkinan masing-masing negara harus mengutamakan kepentingan nasionalnya masing-masing.

Dia menekankan jika ada yang sangat mencemaskan dan sungguh ingin tahu apakah ketegangan yang begitu memuncak di Timur Tengah bakal menyulut terjadinya perang terbuka di kawasan itu, maka tiga faktor yang disebutkannya dapat dijadikan pisau analisis yakni miskalkulasi, pemimpin yang eratik dan nasionalisme yang ekstrim.

Namun dia mengingatkan, ada satu hal yang mungkin luput dari percaturan para pengamat geopolitik dan hubungan antar bangsa yang mungkin akan sangat menentukan akhir dari kemelut berintensitas tinggi di Timur Tengah ini.

SBY mengaku tidak yakin, paling tidak untuk saat ini, jika Presiden Trump maupun Ayatollah Khamenei dan Presiden Rouhani benar-benar siap dan sungguh ingin berperang.

"Pasti para pemimpin itu sangat menyadari bahwa di belakangnya ada puluhan bahkan ratusan juta manusia yang dipimpinnya. Mereka juga tahu keputusan dan tindakan yang akan diambil akan berdampak pada situasi kawasan secara keseluruhan, bahkan dunia. Mereka juga tidak ingin punya legacy yang buruk dalam biografinya masing-masing jika keputusan dan pilihannya salah," yakin SBY.

Dengan alasan itu semua, SBY meyakini pilihan yang diambil para pemimpin dunia akan sangat rasional dan "bermoral". Artinya, perang terbuka di antara kedua negara bukanlah pilihan utama.

Menurut dia, sangat mungkin ketegangan bahkan permusuhan yang sangat memuncak ini akan berakhir dengan sebuah kesepakatan besar strategis yang adil.

"Tentu ada take and give diantara mereka. Elemennya bisa soal sanksi ekonomi, pengembangan nuklir Iran, atau komitmen untuk tidak saling menyerang aset dan objek militer masing-masing," jelasnya.

SBY mengajak seluruh pihak membiarkan para pemimpin kedua negara menentukan dan memilih bentuk kesepakatannya bersama.

Dunia dan sejarah menurut dia, harus memberikan kesempatan kepada keduanya. Namun di sisi lain pemimpin dunia juga harus mendorong dan mempersuasi agar solusi indah itu terjadi, bukan sebaliknya merintangi dan memprovokasi untuk tidak terjadi.

"Siapa tahu sejarah menyediakan peluang baru bagi hubungan antara Amerika Serikat dan Iran. Siapa tahu para pemimpin di kedua negara penting ini tergerak untuk berpikir out of the box, misalnya membangun paradigma dan cara pandang baru dalam hubungan bilateralnya di masa depan," urainya.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Whatsapp
  • facebook
  • twitter
  • email
  • pinterest
  • print

Berita Terkait

SBY bantu RI  eliminasi malaria melalui APLMA

SBY bantu RI eliminasi malaria melalui APLMA

18 Juni 2025 11:53

SBY  serukan persatuan global hadapi krisis iklim

SBY serukan persatuan global hadapi krisis iklim

13 Mei 2025 06:26

SBY hingga  JK hadiri gelar griya Idul Fitri 1446 H di Istana Merdeka

SBY hingga JK hadiri gelar griya Idul Fitri 1446 H di Istana Merdeka

31 Maret 2025 13:31

Momen Prabowo,  Jokowi, dan SBY kompak bernyanyi di Akmil Magelang

Momen Prabowo, Jokowi, dan SBY kompak bernyanyi di Akmil Magelang

28 Februari 2025 15:01

SBY ajak  kepala daerah tingkatkan ekonomi untuk sejahterakan rakyat

SBY ajak kepala daerah tingkatkan ekonomi untuk sejahterakan rakyat

28 Februari 2025 14:30

Puan temui  Prabowo-Jokowi di retret kepala daerah hanya silaturahmi

Puan temui Prabowo-Jokowi di retret kepala daerah hanya silaturahmi

28 Februari 2025 14:29

Presiden Prabowo pelajari pengalaman 20 tahun pimpin Negara dari SBY dan Jokowi

Presiden Prabowo pelajari pengalaman 20 tahun pimpin Negara dari SBY dan Jokowi

26 Februari 2025 06:45

Prabowo:  Ada Presiden SBY, siapa tahu ada Presiden AHY

Prabowo: Ada Presiden SBY, siapa tahu ada Presiden AHY

26 Februari 2025 06:39

Terpopuler

Unpatti - UNJ studi resolusi konflik 1999  Maluku

Unpatti - UNJ studi resolusi konflik 1999 Maluku

Maluku jadikan turnamen selancar sebagai media promosi pariwisata

Maluku jadikan turnamen selancar sebagai media promosi pariwisata

Pemkab Malteng maksimalkan potensi lahan seluas 4.020 hektare untuk pertanian

Pemkab Malteng maksimalkan potensi lahan seluas 4.020 hektare untuk pertanian

Polda Maluku siap bantu pembukaan 1 juta hektare lahan jagung

Polda Maluku siap bantu pembukaan 1 juta hektare lahan jagung

Pemprov Maluku seleksi calon pimpinan  tinggi pratama bangun birokrasi

Pemprov Maluku seleksi calon pimpinan tinggi pratama bangun birokrasi

Top News

  • Tumbuhkan ekonomi rakyat, Komisi VII DPR dorong penyerapan KUR di Maluku lebih besar

    Tumbuhkan ekonomi rakyat, Komisi VII DPR dorong penyerapan KUR di Maluku lebih besar

    11 Juni 2025 21:36

  • Mengamuk ditahan propam, Oknum Bripka IDM Polres Halsel resmi dipecat

    Mengamuk ditahan propam, Oknum Bripka IDM Polres Halsel resmi dipecat

    11 Juni 2025 19:22

  • Dikirim melalui kargo, Bandara Pattimura Maluku gagalkan pengiriman 33,5 kilogram  merkuri

    Dikirim melalui kargo, Bandara Pattimura Maluku gagalkan pengiriman 33,5 kilogram merkuri

    5 Juni 2025 18:19

  • Tim ilmuwan Unpatti temukan spesis ikan purba Coelacanth hidup pertama di Indonesia

    Tim ilmuwan Unpatti temukan spesis ikan purba Coelacanth hidup pertama di Indonesia

    26 Mei 2025 17:06

  • Pengendara yang parkir di depan MCM Ambon akan ditilang elektronik

    Pengendara yang parkir di depan MCM Ambon akan ditilang elektronik

    23 Mei 2025 06:16

Antara News ambon
ambon.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Top News
  • Terkini
  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • Maluku
  • Metro Ambonia
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Artikel
  • Kesra
  • Tetangga
  • Polkam
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA