• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News ambon
Senin, 28 Juli 2025
Antara News ambon
Antara News ambon
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • LKBN Antara dan PT Digivla Indonesia akhiri kerja sama media monitoring "Antara Insight"

      LKBN Antara dan PT Digivla Indonesia akhiri kerja sama media monitoring "Antara Insight"

      26 Juni 2024 11:32

      Anggota Polri ukir prestasi di Rochester Institute of Technology Dubai

      Anggota Polri ukir prestasi di Rochester Institute of Technology Dubai

      16 Juni 2024 11:47

      Kantor Berita ANTARA resmikan kantor operasional di Ibu Kota Nusantara

      Kantor Berita ANTARA resmikan kantor operasional di Ibu Kota Nusantara

      6 Juni 2024 08:45

      Liga Jerman - Leverkusen perpanjang dominasi di puncak klasemen

      Liga Jerman - Leverkusen perpanjang dominasi di puncak klasemen

      11 Desember 2023 06:06

      Diikuti 1.300 mobil, kontes modifikasi Daihatsu Dress Up e-Challenge kembali digelar

      Diikuti 1.300 mobil, kontes modifikasi Daihatsu Dress Up e-Challenge kembali digelar

      12 November 2023 07:44

  • Maluku
    • Pemuda Maluku lolos ajang wirausaha pemula  nasional

      Pemuda Maluku lolos ajang wirausaha pemula nasional

      24 Oktober 2024 19:38

      Forkopimda Maluku bentangkan bendera Merah Putih di dasar laut Teluk Ambon

      Forkopimda Maluku bentangkan bendera Merah Putih di dasar laut Teluk Ambon

      16 Agustus 2024 18:28

      Bakti sosial Kajati Maluku di Pulau Buru salurkan bantuan  perikanan

      Bakti sosial Kajati Maluku di Pulau Buru salurkan bantuan perikanan

      3 Juli 2024 20:41

      Pemprov Maluku pusatkan Shalat Idul Adha di Masjid Raya Al Fatah  Ambon

      Pemprov Maluku pusatkan Shalat Idul Adha di Masjid Raya Al Fatah Ambon

      17 Juni 2024 10:32

      Penjaga Laut buka donasi untuk transplantasi terumbu karang di Maluku

      Penjaga Laut buka donasi untuk transplantasi terumbu karang di Maluku

      6 Juni 2024 09:19

  • Metro Amboina
    • Pemkot siapkan layanan terpadu 112 pertama di Ambon untuk warga

      Pemkot siapkan layanan terpadu 112 pertama di Ambon untuk warga

      24 Juli 2025 13:04

      Polresta Ambon imbau orang tua awasi pergaulan remaja

      Polresta Ambon imbau orang tua awasi pergaulan remaja

      11 Juli 2025 08:41

      Pemkot Ambon segera perbaiki lampu lalu lintas yang rusak akibat hujan

      Pemkot Ambon segera perbaiki lampu lalu lintas yang rusak akibat hujan

      5 Juli 2025 09:23

      Pemkot Ambon gandeng pemuda katolik untuk pembangunan kota

      Pemkot Ambon gandeng pemuda katolik untuk pembangunan kota

      15 Juni 2025 06:58

      Pemkot Ambon siapkan delapan rencana pembangunan prioritas daerah 2026

      Pemkot Ambon siapkan delapan rencana pembangunan prioritas daerah 2026

      12 Juni 2025 04:57

  • Hukum
    • Lapas Ambon  usulkan 271 warga binaan terima remisi HUT RI ke-80

      Lapas Ambon usulkan 271 warga binaan terima remisi HUT RI ke-80

      3 jam lalu

      Anggota DPR dukung  kasus beras oplosan dibongkar asal tak ganggu pasar

      Anggota DPR dukung kasus beras oplosan dibongkar asal tak ganggu pasar

      5 jam lalu

      Tim PORA Ambon perkuat pengawasan orang asing di daerah perlintasan

      Tim PORA Ambon perkuat pengawasan orang asing di daerah perlintasan

      6 jam lalu

      Mantan Ketua PN Surabaya dituntut 7 tahun penjara di kasus Ronald Tannur

      Mantan Ketua PN Surabaya dituntut 7 tahun penjara di kasus Ronald Tannur

      6 jam lalu

      Kejagung:  Kabar Riza Chalid di Malaysia jadi masukan penyidik

      Kejagung: Kabar Riza Chalid di Malaysia jadi masukan penyidik

      6 jam lalu

  • Ekonomi
    • BRMP Maluku  beri bimtek budi daya padi gogo ke warga Waimitial

      BRMP Maluku beri bimtek budi daya padi gogo ke warga Waimitial

      6 jam lalu

      Rupiah diperkirakan menguat seiring harapan kesepakatan tarif dengan AS

      Rupiah diperkirakan menguat seiring harapan kesepakatan tarif dengan AS

      7 jam lalu

      Harga  BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo stabil di pekan terakhir Juli

      Harga BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo stabil di pekan terakhir Juli

      8 jam lalu

      IHSG diperkirakan mendatar di tengah "wait and see" kebijakan The Fed

      IHSG diperkirakan mendatar di tengah "wait and see" kebijakan The Fed

      8 jam lalu

      Emas Antam  hari ini turun tipis kembali ke Rp1,914 juta/gram

      Emas Antam hari ini turun tipis kembali ke Rp1,914 juta/gram

      8 jam lalu

  • Artikel
    • Peran zat besi  dan solusi fortifikasi gizi bagi balita

      Peran zat besi dan solusi fortifikasi gizi bagi balita

      11 jam lalu

      Pangan  kuat, negara berdaulat

      Pangan kuat, negara berdaulat

      11 jam lalu

      Hari Anak Nasional:  Literasi digital sejak dini, bukan sekadar ngonten

      Hari Anak Nasional: Literasi digital sejak dini, bukan sekadar ngonten

      22 Juli 2025 11:34

      RUU PPRT dan  langkah pengakuan ekonomi perawatan di Indonesia

      RUU PPRT dan langkah pengakuan ekonomi perawatan di Indonesia

      21 Juli 2025 07:38

      Beras oplosan  dan pentingnya pengawasan atas hak konsumen

      Beras oplosan dan pentingnya pengawasan atas hak konsumen

      21 Juli 2025 06:56

  • Kesra
    • Gunung Dukono meletus lontarkan abu  setinggi 1.700 meter

      Gunung Dukono meletus lontarkan abu setinggi 1.700 meter

      3 jam lalu

      PGA: Letusan Gunung Dukono mencapai 127 kali

      PGA: Letusan Gunung Dukono mencapai 127 kali

      4 jam lalu

      Menhut  pertimbangkan ungkap daftar tersangka pembakaran lahan nasional

      Menhut pertimbangkan ungkap daftar tersangka pembakaran lahan nasional

      5 jam lalu

      BMKG peringatkan  potensi cuaca ekstrem di Malut hingga awal Agustus

      BMKG peringatkan potensi cuaca ekstrem di Malut hingga awal Agustus

      5 jam lalu

      BMKG minta desk karhutla  siaga hingga Agustus saat puncak kemarau

      BMKG minta desk karhutla siaga hingga Agustus saat puncak kemarau

      6 jam lalu

  • Tetangga
    • Kemenkum Malut gelar upacara tabur bunga sambut hari pengayoman 2025

      Kemenkum Malut gelar upacara tabur bunga sambut hari pengayoman 2025

      24 Juli 2025 19:30

      102 Koperasi Desa Merah Putih di Haltim resmi berbadan hukum

      102 Koperasi Desa Merah Putih di Haltim resmi berbadan hukum

      19 Juli 2025 19:24

      Kemenkum Malut sebut Koperasi Merah Putih di Halbar Capai 100 Persen

      Kemenkum Malut sebut Koperasi Merah Putih di Halbar Capai 100 Persen

      19 Juli 2025 19:20

      Legalitas badan hukum Koperasi Merah Putih di Ternate capai 100 persen

      Legalitas badan hukum Koperasi Merah Putih di Ternate capai 100 persen

      19 Juli 2025 19:18

      Pendirian badan hukum Koperasi Desa Merah Putih di Morotai capai 100 persen

      Pendirian badan hukum Koperasi Desa Merah Putih di Morotai capai 100 persen

      19 Juli 2025 19:16

  • Polkam
    • DPR harap  Thailand-Kamboja membaik agar WNI tak perlu dievakuasi

      DPR harap Thailand-Kamboja membaik agar WNI tak perlu dievakuasi

      4 jam lalu

      Indonesia jalin  kerja sama bidang teknologi alutsista dengan Turki

      Indonesia jalin kerja sama bidang teknologi alutsista dengan Turki

      5 jam lalu

      Mendagri teruskan pesan Presiden Prabowo kepada 1.110 Pamong Praja Muda IPDN

      Mendagri teruskan pesan Presiden Prabowo kepada 1.110 Pamong Praja Muda IPDN

      5 jam lalu

      Anggota DPR: Surat pimpinan Komisi III singgung terkait perpanjangan DPRD

      Anggota DPR: Surat pimpinan Komisi III singgung terkait perpanjangan DPRD

      5 jam lalu

      Transfer  Data RI-AS dan "Taklid" di Era Digital

      Transfer Data RI-AS dan "Taklid" di Era Digital

      8 jam lalu

  • DPRD Maluku
    • DLH Maluku: PT  BBA  beroperasi di Malra tanpa dokumen Amdal

      DLH Maluku: PT BBA beroperasi di Malra tanpa dokumen Amdal

      9 Juli 2025 07:40

      DPRD Maluku dorong revisi regulasi tunjang capaian retribusi

      DPRD Maluku dorong revisi regulasi tunjang capaian retribusi

      4 Juli 2025 11:05

      Legislator: Kerjasama Bank Maluku-Bank DKI bukti bukti layak secara finansial

      Legislator: Kerjasama Bank Maluku-Bank DKI bukti bukti layak secara finansial

      3 Juli 2025 10:14

      Gubernur Maluku serahkan dokumen Ranperda pelaksanaan APBD  2024

      Gubernur Maluku serahkan dokumen Ranperda pelaksanaan APBD 2024

      2 Juli 2025 21:22

      Komisi III DPRD Maluku sambut rencana pemerintah bangun jalan Lingkar Teluk Ambon

      Komisi III DPRD Maluku sambut rencana pemerintah bangun jalan Lingkar Teluk Ambon

      30 Juni 2025 12:46

  • Feature
    • Menteri Trenggono janji ke Presiden Prabowo penghentian impor garam pada 2027

      Menteri Trenggono janji ke Presiden Prabowo penghentian impor garam pada 2027

      3 Juni 2025 12:40

      Lenny Sitorus , sang-wanita penakluk lautan Maluku

      Lenny Sitorus , sang-wanita penakluk lautan Maluku

      21 April 2025 20:38

      Tradisi pemersatu di Maluku itu bernama "bakupukul manyapu"

      Tradisi pemersatu di Maluku itu bernama "bakupukul manyapu"

      10 April 2025 16:25

      Merawat kearifan hutan sagu Negeri Rutong wujudkan ketahanan  pangan

      Merawat kearifan hutan sagu Negeri Rutong wujudkan ketahanan pangan

      9 Februari 2025 04:35

      Eksistensi masyarakat Tionghoa di bumi Pela Gandong  Maluku

      Eksistensi masyarakat Tionghoa di bumi Pela Gandong Maluku

      2 Februari 2025 15:39

  • Foto
    • Kebakaran hanguskan tiga mobil di Ambon

      Kebakaran hanguskan tiga mobil di Ambon

      Selasa, 11 Februari 2025 12:54

      Anomali Cafe hadir di Ternate

      Anomali Cafe hadir di Ternate

      Jumat, 27 Desember 2024 21:00

      Pembangkit Listrik Tenaga Surya

      Pembangkit Listrik Tenaga Surya

      Selasa, 5 November 2024 7:28

      Deputi BPJS Kesehatan wilayah IX kunjungi Antara Maluku

      Deputi BPJS Kesehatan wilayah IX kunjungi Antara Maluku

      Selasa, 17 September 2024 13:48

      Arus mudik lebaran 2024 di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate

      Arus mudik lebaran 2024 di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate

      Sabtu, 6 April 2024 16:21

  • Video
    • Ditpolairud Polda Malut tangkap 4 pelaku bom ikan di Pulau Obi

      Ditpolairud Polda Malut tangkap 4 pelaku bom ikan di Pulau Obi

      Senin, 28 Juli 2025 14:01

      Pemkot Ambon beri modal usaha kepada 150 pelaku UMKM

      Pemkot Ambon beri modal usaha kepada 150 pelaku UMKM

      Senin, 28 Juli 2025 13:29

      Gempa 6,0 guncang Laut Maluku, aman dari tsunami

      Gempa 6,0 guncang Laut Maluku, aman dari tsunami

      Sabtu, 26 Juli 2025 16:29

      Larangan melaut bagi kapal nelayan dan tongkang di Ambon diperpanjang

      Larangan melaut bagi kapal nelayan dan tongkang di Ambon diperpanjang

      Kamis, 24 Juli 2025 14:44

      Komdigi sosialisasikan layanan darurat 112 kepada pemkot Ambon

      Komdigi sosialisasikan layanan darurat 112 kepada pemkot Ambon

      Rabu, 23 Juli 2025 17:35

SBY meminta pemimpin dunia tidak abstain dengan konflik AS-Iran

Rabu, 8 Januari 2020 4:00 WIB

SBY meminta pemimpin dunia tidak abstain dengan konflik AS-Iran

Susilo Bambang Yudhoyono. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Jakarta (ANTARA) - Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta pemimpin dunia tidak abstain dengan konflik yang melibatkan Amerika Serikat, Iran dan Irak.

Dalam tulisannya yang diterima di Jakarta, Selasa, SBY menyebutkan geopolitik di kawasan Timur Tengah (Raya) yang kembali mendidih, sangat bisa merobek keamanan internasional yang sudah rapuh.

"Saya pribadi termasuk orang yang tak mudah percaya bahwa krisis Timur Tengah saat ini akan menjurus ke sebuah perang besar, apalagi perang dunia. Namun, saya punya hak untuk cemas sekaligus menyerukan kepada para pemimpin dunia agar tidak abstain, dan tidak melakukan pembiaran," kata SBY.

Dia mengatakan banyak pihak sungguh cemas dengan perkembangan terbaru di kawasan tersebut karena banyak negara yang melibatkan diri dengan kepentingan berbeda-beda.

"Belum non-state actors yang selama ini turut meramaikan benturan politik, sosial dan keamanan yang ada," ujar dia.

Dia menekankan meskipun seolah saat ini mata dunia tertuju kepada Iran, Irak dan Amerika Serikat, namun peran negara lain seperti Rusia, Turki, Israel, Suriah, Saudi Arabia, Libya, Mesir, Qatar, Afghanistan dan Yaman serta sejumlah negara NATO dan lainnya tidak bisa diabaikan.

"Kalau situasi makin memburuk dan belasan negara itu melibatkan diri, apalagi pada posisi yang berhadap-hadapan memang keadaan sungguh menakutkan. Itulah sebabnya sebagian dari kita mulai bertanya, jangan-jangan perang dunia yang kita takutkan terjadi lagi. Akankah ke situ?" ujar SBY.

Dia mengatakan para pemimpin dunia tidak boleh berdiam diri. Para pemimpin dunia, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, menurutnya harus melakukan sesuatu.

"Terlalu berbahaya jika nasib dunia, utamanya nasib 600 juta lebih saudara-saudara kita yang hidup dan tinggal di kawasan itu, hanya diserahkan kepada para politisi dan para jenderal Amerika Serikat, Iran dan Irak," jelas dia.

Dia menegaskan Timur Tengah dan bahkan dunia akan bernasib buruk jika para politisi, diplomat dan jenderal di negara-negara tersebut melakukan kesalahan yang besar. Menurut dia, risikonya bisa memunculkan terjadinya tragedi kemanusiaan yang juga besar.

"Generasi masa kini memang tidak pernah merasakan harga yang harus dibayar oleh sebuah perang dunia, sebagaimana yang terjadi di awal dan medio abad 20 dulu. Sebenarnya, melalui buku-buku sejarah atau film-film, sebagian dari mereka mengetahui getirnya penderitaan manusia yang menjadi korban dari sebuah peperangan berskala besar," terang dia.

Dia menekankan pasca-tewasnya Jenderal Iran Qassem Soleimani oleh serangan udara Amerika Serikat beberapa hari lalu, siang dan malam dirinya mengikuti pemberitaan media internasional.

SBY mengaku mengikuti aksi-aksi dan juga reaksi politik, sosial dan militer di banyak negara yang punya kaitan dan kepentingan dengan Timur Tengah, terutama yang dilakukan oleh Irak, Iran dan Amerika Serikat.

"Bukan hanya pada tingkat pemimpin puncak, tetapi juga pada pihak eksekutif, legislatif, militer dan bahkan rakyatnya. Bukan hanya aksi-aksi nyata yang dilakukan di masing-masing negara, tetapi juga pada hebohnya sikap ancam-mengancam, perang mulut dan retorika besar yang digaungkan," ujar SBY.

Pertanyaannya sekarang, kata SBY, apakah sebuah perang besar yang mengerikan bakal benar-benar terjadi? Menurut dia, jawabannya tidak mudah.

SBY meyakini tidak ada yang berani memastikan perang itu pasti terjadi atau sebaliknya. SBY mengaku hanya ingin menyampaikan pendapat dan harapannya terkait konflik tersebut agar sebuah peperangan di kawasan yang rakyatnya sudah cukup menderita dapat dicegah dan dihindari.

"Saya orang biasa dan tak punya kekuasaan yang formal. Namun, sebagai warga dunia yang mencintai perdamaian dan keadilan, secara moral saya merasa punya kewajiban untuk to say something," jelasnya.

Dia menjelaskan penyebab terjadinya perang antar negara, atau yang melibatkan banyak negara, berbeda-beda. Pemicu meletusnya sebuah peperangan juga bermacam-macam.

Dia mengulas, Perang Dunia ke-1, yang menyebabkan korban jiwa 40 juta orang, disebabkan oleh terbunuhnya Pangeran Franz Ferdinand dari Austria-Hongaria di Sarajevo pada bulan Juni 1914.

Peristiwa yang menyulut peperangan besar ini sering disebut sebagai "kecelakaan sejarah" (unexpected accident). Sementara, Perang Dunia ke-2 yang terjadi di mandala Pasifik dipicu oleh serangan pendadakan angkatan udara Jepang terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, 7 Desember 1941.

"Untuk diingat, keseluruhan korban perang dunia ke-2 di mandala Eropa dan mandala Pasifik berjumlah 70-85 juta jiwa. Para ahli sejarah mengatakan bahwa Jepang menyerang Amerika Serikat itu adalah sebuah kesalahan. Diibaratkan Jepang sebagai membangunkan macan tidur. Kesalahan itu sebuah strategic miscalculation yang dilakukan oleh para politisi dan jenderal-jenderal militer Jepang," ujar dia.

Kejadian miskalkulasi atau salah hitung ini, kata dia, kerap menjadi faktor yang mendorong terjadinya peperangan. Demikian juga kejadian di lapangan, yang tak terduga, seperti yang terjadi di Sarajevo tahun 1914 silam.

Dari kacamata ini, kata SBY, sejarah tengah menunggu apakah politisi dan jenderal Amerika Serikat dan Iran melakukan miskalkulasi, sehingga akhirnya mendorong terjadinya perang terbuka di antara mereka.

Di luar itu, apakah juga tiba-tiba terjadi peristiwa di lapangan, entah di Irak, di Iran, ataupun di tempat dimana aset dan satuan-satuan militer Amerika Serikat berada, yang bisa ditafsirkan sebagai aksi untuk melancarkan peperangan, meskipun para politisi dan petinggi militer tak merencanakan dan memerintahkannya.

"Kalau kedua hal ini tak terjadi dalam waktu mendatang, dunia bisa menghela nafas lega. Paling tidak untuk sementara," kata dia.

Tetapi, menurut SBY, perlu diingat di kawasan Timur Tengah terlalu banyak elemen yang tidak selalu berada dalam satu garis komando dengan pemimpin puncaknya.

Dalam konteks permusuhan dan ketegangan Amerika Serikat dengan Iran saat ini, menurut dia, ada sejumlah elemen di luar Iran dalam kapasitas sebagai negara. Misalnya, kata dia, Hesbollah di Libanon, Hamas di Palestina, dan elemen dalam negeri Irak yang sangat pro Iran.

"Belum organisasi radikal dan terorisme yang meskipun tidak ada kaitannya dengan Iran, tetapi anti Amerika. Jadi, segala kemungkinan yang menjadi pemicu meletusnya sebuah perang terbuka selalu ada," kata dia mengingatkan.

Selain itu, perang juga mudah terjadi di tangan pemimpin yang eratik dan gemar perang. Saat ini, kata dia, sejarah juga sedang menguji apakah Presiden Trump, Ayatollah Khamenei dan Presiden Rouhani termasuk kategori pemimpin yang eratik dan suka perang atau tidak.

"Semoga mereka bukan tipe itu. Semoga pikiran jernih, kalkulasi yang matang dan kearifan hati menyertai para pemimpin tersebut. Semoga doa dan harapan saya ini, saya yakin juga banyak yang berdoa dan berharap demikian, dikabulkan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa," harap SBY.

Dia mengetahui para pemimpin dunia sangat mencintai bangsa dan negaranya. Dirinya juga mengetahui bahwa para pemimpin tersebut patriot sejati bagi tanah airnya.

Namun, dia mengingatkan patriotisme dan nasionalisme yang positif tidak boleh menghalang-halangi para pemimpin itu jika hendak menyelesaikan masalah sedamai mungkin.

"Paling tidak bukan memilih perang sebagai satu-satunya cara. Saya yakin political and diplomatic resources masih tersedia. Saya yakin masih ada jalan untuk mencegah terjadinya peperangan besar," ujar SBY.

SBY mengaku memahami keadaan sangat tidak mudah bagi para pemimpin Iran dan Amerika Serikat. Sebab ada persoalan harga diri dan juga keadilan yang harus ditegakkan.

Akar permusuhan di antara kedua negara, kata dia, juga sangat dalam di mana Iran merasa sangat dipermalukan dengan tewasnya Jenderal Soleimani yang sangat dibanggakan dan dicintai. Namun, di sisi lain Amerika Serikat juga pernah merasa terhina ketika 52 orang warga negaranya disandera selama 444 hari di Kedutaan Besar mereka di Teheran tahun 1979-1981 silam.

"Sekali lagi, situasinya memang tidak mudah saat ini. Kita saksikan di layar televisi, emosi dan kemarahan rakyat Iran tinggi sekali," ujar dia.

SBY memandang para pemimpin Iran pasti berada di ombak dan arus besar yang menyeru dilakukannya pembalasan yang lebih keras terhadap Amerika Serikat. Namun, menurut dia, orang bijak menasehatkan kepada para pemimpin agar tidak mengambil keputusan yang gegabah tatkala hati dan pikiran mereka sedang diliputi oleh amarah yang memuncak.

Dia menekankan dewasa ini dunia berada dalam situasi yang jauh dari teduh. Banyak sikap dan pandangan yang serba ekstrim, paling tidak lebih ekstrim dibandingkan dengan situasi sepuluh-dua puluh tahun yang lalu.

Gelombang nasionalisme, populisme, rasisme dan radikalisme menurutnya makin menguat, demikian juga otoritarianisme.

"Saya kira bukan hanya Donald Trump yang mengangkat simbul-simbul nasionalisme 'America First' . Saya amati banyak pemimpin dunia seperti itu. Barangkali itu pula sikap pemimpin Iran. Demikian pula Tiongkok, Rusia, Inggris, Korea Utara dan banyak lagi yang lain. Barangkali, semua negara juga begitu," ujar dia.

Dia mengatakan selama 10 tahun memimpin Indonesia dirinya masih merasakan suasana dunia yang lebih baik. Kehangatan dan kedekatan di antara pemimpin dunia kala itu, menurut SBY, masih terasa.

Misalnya, dia menjelaskan, meskipun ada perbedaan kepentingan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok dan Rusia, namun para pemimpinnya masih membuka ruang untuk berdialog dan berkolaborasi untuk kepentingan bersama.

Demikan juga antara Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan. Juga antara Inggris, Perancis dan Jerman untuk urusan Eropa serta antara Tiongkok dengan negara-negara ASEAN menyangkut urusan Laut Tiongkok Selatan.

Termasuk antara Saudi Arabia, Iran, Qatar, Mesir dan negara-negara Islam di Timur Tengah dalam urusan kerjasama dunia Islam serta kemesraan antara Amerika Serikat dengan kedua tetangganya, Kanada dan Meksiko.

Kedekatan antar pemimpin dunia, kata SBY, juga tercermin dalam kebersamaan di berbagai forum. Misalnya PBB, G20, G8 (+), APEC, OKI, D8, ASEAN, EAS, GNB, ASEM, serta forum-forum kerjasama multilateral dan regional yang lain.

"Tentu saja minus perseteruan yang terjadi di antara negara-negara tertentu yang memang sudah berlangsung lama dan nyaris permanen. Misalnya, antara Iran dengan Israel, antara Amerika Serikat dengan Korea Utara, Iran dan juga Venezuela," kata dia.

Dalam pengamatan SBY, G20 kini tidak sekokoh dulu, sementara G8 sudah mati suri. Di tubuh OKI, menurut pandangannya, nampak ada jarak dan ketegangan internal yang meningkat.

"Bahkan, ASEAN pun tidak sekohesif dulu. Di internal Uni Eropa sering terjadi 'pertengkaran' yang antara lain ditandai dengan keluarnya Inggris dari organisasi itu," kata dia.

Dia menilai menguatnya kembali sentimen nasionalisme dan populisme turut menjadi penyebab. Berbagai organisasi kerjasama kawasan ikut melemah semangatnya untuk selalu berada dalam satu posisi, karena kemungkinan masing-masing negara harus mengutamakan kepentingan nasionalnya masing-masing.

Dia menekankan jika ada yang sangat mencemaskan dan sungguh ingin tahu apakah ketegangan yang begitu memuncak di Timur Tengah bakal menyulut terjadinya perang terbuka di kawasan itu, maka tiga faktor yang disebutkannya dapat dijadikan pisau analisis yakni miskalkulasi, pemimpin yang eratik dan nasionalisme yang ekstrim.

Namun dia mengingatkan, ada satu hal yang mungkin luput dari percaturan para pengamat geopolitik dan hubungan antar bangsa yang mungkin akan sangat menentukan akhir dari kemelut berintensitas tinggi di Timur Tengah ini.

SBY mengaku tidak yakin, paling tidak untuk saat ini, jika Presiden Trump maupun Ayatollah Khamenei dan Presiden Rouhani benar-benar siap dan sungguh ingin berperang.

"Pasti para pemimpin itu sangat menyadari bahwa di belakangnya ada puluhan bahkan ratusan juta manusia yang dipimpinnya. Mereka juga tahu keputusan dan tindakan yang akan diambil akan berdampak pada situasi kawasan secara keseluruhan, bahkan dunia. Mereka juga tidak ingin punya legacy yang buruk dalam biografinya masing-masing jika keputusan dan pilihannya salah," yakin SBY.

Dengan alasan itu semua, SBY meyakini pilihan yang diambil para pemimpin dunia akan sangat rasional dan "bermoral". Artinya, perang terbuka di antara kedua negara bukanlah pilihan utama.

Menurut dia, sangat mungkin ketegangan bahkan permusuhan yang sangat memuncak ini akan berakhir dengan sebuah kesepakatan besar strategis yang adil.

"Tentu ada take and give diantara mereka. Elemennya bisa soal sanksi ekonomi, pengembangan nuklir Iran, atau komitmen untuk tidak saling menyerang aset dan objek militer masing-masing," jelasnya.

SBY mengajak seluruh pihak membiarkan para pemimpin kedua negara menentukan dan memilih bentuk kesepakatannya bersama.

Dunia dan sejarah menurut dia, harus memberikan kesempatan kepada keduanya. Namun di sisi lain pemimpin dunia juga harus mendorong dan mempersuasi agar solusi indah itu terjadi, bukan sebaliknya merintangi dan memprovokasi untuk tidak terjadi.

"Siapa tahu sejarah menyediakan peluang baru bagi hubungan antara Amerika Serikat dan Iran. Siapa tahu para pemimpin di kedua negara penting ini tergerak untuk berpikir out of the box, misalnya membangun paradigma dan cara pandang baru dalam hubungan bilateralnya di masa depan," urainya.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Whatsapp
  • facebook
  • twitter
  • email
  • pinterest
  • print

Berita Terkait

SBY sakit  dan dirawat di RSPAD Gatot Soebroto

SBY sakit dan dirawat di RSPAD Gatot Soebroto

19 Juli 2025 13:53

SBY bantu RI  eliminasi malaria melalui APLMA

SBY bantu RI eliminasi malaria melalui APLMA

18 Juni 2025 11:53

SBY  serukan persatuan global hadapi krisis iklim

SBY serukan persatuan global hadapi krisis iklim

13 Mei 2025 06:26

SBY hingga  JK hadiri gelar griya Idul Fitri 1446 H di Istana Merdeka

SBY hingga JK hadiri gelar griya Idul Fitri 1446 H di Istana Merdeka

31 Maret 2025 13:31

Momen Prabowo,  Jokowi, dan SBY kompak bernyanyi di Akmil Magelang

Momen Prabowo, Jokowi, dan SBY kompak bernyanyi di Akmil Magelang

28 Februari 2025 15:01

SBY ajak  kepala daerah tingkatkan ekonomi untuk sejahterakan rakyat

SBY ajak kepala daerah tingkatkan ekonomi untuk sejahterakan rakyat

28 Februari 2025 14:30

Puan temui  Prabowo-Jokowi di retret kepala daerah hanya silaturahmi

Puan temui Prabowo-Jokowi di retret kepala daerah hanya silaturahmi

28 Februari 2025 14:29

Presiden Prabowo pelajari pengalaman 20 tahun pimpin Negara dari SBY dan Jokowi

Presiden Prabowo pelajari pengalaman 20 tahun pimpin Negara dari SBY dan Jokowi

26 Februari 2025 06:45

Terpopuler

Presiden Prabowo yakin Indonesia akan cerah kuncinya rukun dan kerja sama

Presiden Prabowo yakin Indonesia akan cerah kuncinya rukun dan kerja sama

Gubernur Malut:  Implementasi program pembangunan penting dalam RPJMD

Gubernur Malut: Implementasi program pembangunan penting dalam RPJMD

Pemkot siapkan layanan terpadu 112 pertama di Ambon untuk warga

Pemkot siapkan layanan terpadu 112 pertama di Ambon untuk warga

BRMP Maluku  implemntasi teknologi modern dongkrak produksi pertanian

BRMP Maluku implemntasi teknologi modern dongkrak produksi pertanian

Allegri soroti  penguasaan bola AC Milan ketika takluk dari Arsenal

Allegri soroti penguasaan bola AC Milan ketika takluk dari Arsenal

Top News

  • Pemkab tegaskan Pantai Ngurbloat dengan pasir terhalus ada di Maluku Tenggara

    Pemkab tegaskan Pantai Ngurbloat dengan pasir terhalus ada di Maluku Tenggara

    21 Juli 2025 13:10

  • Bea Cukai Maluku dan Ambon gagalkan peredaran 27.092 rokok  ilegal

    Bea Cukai Maluku dan Ambon gagalkan peredaran 27.092 rokok ilegal

    16 Juli 2025 19:24

  • Polda Maluku jadi contoh praktik diplomasi keamanan di mata parlemen Belanda

    Polda Maluku jadi contoh praktik diplomasi keamanan di mata parlemen Belanda

    11 Juli 2025 19:45

  • Pemprov Maluku  rekrut 100 siswa Sekolah Rakyat di Ambon

    Pemprov Maluku rekrut 100 siswa Sekolah Rakyat di Ambon

    11 Juli 2025 14:31

  • DLH Maluku: PT  BBA  beroperasi di Malra tanpa dokumen Amdal

    DLH Maluku: PT BBA beroperasi di Malra tanpa dokumen Amdal

    9 Juli 2025 07:40

Antara News ambon
ambon.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Top News
  • Terkini
  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • Maluku
  • Metro Ambonia
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Artikel
  • Kesra
  • Tetangga
  • Polkam
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA