Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mengajak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di daerah itu untuk ikut menyukseskan program "Visit Ambon 2020" guna meningkatkan kunjungan wisatawan.
"'Visit Ambon 2020' merupakan upaya meningkatkan kunjungan wisatawan melalui berbagai program pembangunan, sekaligus mempromosikan pariwisata Maluku," kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy di Ambon, Jumat.
Pariwisata, katanya, satu dari tiga sektor utama untuk menunjang kemajuan pembangunan di kota itu.
"Ambon dapat bertumbuh, berkembang karena dibangun dengan tiga sektor utama, yaitu perdagangan, perikanan, dan pariwisata," katanya.
Ia mengatakan pengembangan pariwisata di Ambon menjadi tugas bersama pemerintah, seluruh pemangku kepentingan, serta masyarakat.
"Tugas bersama ini, baik itu hotel, restoran, 'travel', 'tour guide', maupun seluruh komponen yang terlibat dalam masyarakat wisata," katanya.
Richard menjelaskan pada 2015 pemkot setempat melaksanakan kegiatan "Mangente Ambon" dengan target utama, konsolidasi bagi masyarakat Kota Ambon yang berdomisili di luar daerah itu.
Pascakonflik sosial 21 tahun lalu, stigma melekat bahwa Ambon kota yang rawan dan tidak layak dikunjungi.
"Konsolidasi yang dilakukan saat itu, bagaimana meyakinkan masyarakat Kota Ambon dan Maluku umumnya, untuk bersama, bahu-membahu membangun kembali Kota Ambon dan Maluku, dengan menghilangkan stigma yang sudah terbentuk di masyarakat umum lainnya," katanya.
Tercatat, dalam, "Mangente Ambon 2015", ribuan masyarakat Maluku yang berdomisili di luar daerah itu, datang untuk melihat langsung kondisi Kota Ambon dan Provinsi Maluku.
"Tahun ini lewat program 'Visit Ambon 2020', kita tidak hanya menargetkan masyarakat Maluku di luar sana, melainkan para 'traveller', masyarakat wisata yang senang berpergian ke daerah-daerah," ujarnya.
Dia mengatakan "Visit Ambon 2020' bukanlah kegiatan khusus untuk Kota Ambon saja, akan tetapi juga ajang promosi pariwisata Maluku.
"Ambon kota kecil, objek wisata terbatas, Karena itu, Ambon sebagai kota penghubung atau 'transit poin' bagi pengembangan pariwisata di Maluku, yakni menjadi kota transit bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke tempat wisata lain di Maluku, seperti Ora beach, Gunung Kerbau di MBD, Pulau Bair, Pasir Panjang di Maluku Tenggara, dan objek wisata lainnya," kata Richard.