Ambon (ANTARA) - Ketua Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Maluku, Yehezkel Haurisa mengakui banyaknya pekerja yang terpaksa dirumahkan atau di-PHK akibat dampak penyebaran wabah COVID-19 secara global termasuk di daerah setempat.
"Mereka ini terkena dampak penyebaran wabah COVID-19 sehingga terpaksa kehilangan pekerjaan akibat diberhentikan," kata Yehezkel di Ambon, Kamis.
Penjelasan tersebut disampaikan Haurisa saat melakukan kunjungan silaturahmi dengan Kapolda Maluku, Irjen Pol Baharudin Djafar.
"Dengan adanya penyebaran virus ini, banyak tenaga kerja yang dirumahkan atau PHK dan hak-hak mereka yang seharusnya didapatkan juga tidak jelas," ujarnya.
Kapolda Maluku dalam pertemuan ini menyampaikan apresiasi atas langkah yang sudah diambil KSBSI seperti berdialog dengan pemerintah daerah terkait nasib buruh di Maluku akibat COVID-19.
"Saya berharap rekan-rekan di KSBSI agar melihat situasi sekarang yang lagi sama-sama kita melawan penyebaran virus corona," katanya.
Kapolda juga berharap agar setiap kegiatan yang dilakukan KSBSI agar selalu didokumentasikan dan dicatat, agar nanti dapat dibawakan ke dalam rapat dengan pemerintahan daerah terkait permasalahan buruh atau tenaga kerja di Maluku.
"Sekali lagi saya selaku Kapolda Maluku mengucapkan terimakasih atas kunjungan ini dan kerjasama yang sudah di bangun selama ini,sangat membantu kami pihak Kepolisian," tandasnya.