Saumlaki (ANTARA) - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, sejak Minggu sampai Senin (4/5) menimbulkan banjir di sejumlah desa yang merendam ratusan rumah warga di wilayah itu.
Bupati Petrus Fatlolon yang didampingi Kepala Dinas Bina Marga, Kadis Cipta Karya dan Kepala BPBD serta pimpinan SKPD terkait mengungkapkan hal itu saat meninjau lokasi sumber penyebab banjir di Desa Lorwembun dan Alusi Batjasi, kecamatan Kormomolin, Rabu.
Sesuai data pemerintah desa Lorwembun, ada 35 rumah warga yang rusak berat dan 180 terendam banjir, sementara di desa Alusi Batjasi, ada 8 rumah rusak berat dan 50 rumah terendam banjir setinggi 1,5 meter.
Tak hanya rumah dan harta benda, derasnya air yang meluap dari sungai di samping perkampungan itu juga merusak fasilitas umum seperti jalan dan pagar di kedua desa tersebut.
Air yang naik setinggi dada orang dewasa itu mengharuskan warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman yakni di sekolah, gereja, dan juga ke dataran tinggi.
Di desa Lorwembun, bupati dan rombongan juga meninjau talud penahan ombak yang rusak berat akibat dihantam ombak dan angin kencang.
Di lokasi kejadian, bupati menjelaskan bahwa selain rumah dan jalan yang rusak, ada beberapa barang milik warga seperti tempat tidur terendam air, pakaian yang terbawa air dan juga cadangan makanan seperti padi yang baru dipanen dan belum sempat diolah jadi beras juga ikut terendam air.
"Kerugian rumah dan harta benda di Desa Alusi Batjasi ditaksir mencapai Rp1 miliar, sedangkan di Desa Lorwembun bisa mencapai Rp2 miliar karena Lorwembun itu satu desa mengalami kerusakan. Tapi untuk pembenahannya bisa mencapai Rp6 miliar," kata Petrus.
Pemerintah daerah, menurutnya, akan bertindak cepat mengatasi bencana ini. Bantuan yang akan diberikan adalah pemberian sembako berupa beras, susu, gula, mi instan dan minyak goreng.
"Bantuan awal ini akan dipantau terus jika ada kerawanan pangan, maka Pemkab Tanimbar akan bantu berikan bantuan sembako lagi sebab kebun-kebun mereka juga terendam banjir dan terancam akan gagal panen," katanya.
Tentang kebutuhan anggaran penanganan bencana, bupati menyatakan akan dibahas bersama tim anggaran pemerintah daerah dan DPRD sehingga secepatnya dilakukan penanganan pasca banjir.
Bupati berharap langkah penanganannya akan segera dilakukan agar masyarakat dapat beraktivitas dengan tenang tanpa rasa takut akan ada musibah banjir susulan.
Bupati juga akan menyurati Dandim 1507/Saumlaki dan Kapolres Maluku Tenggara Barat untuk meminta dukungan TNI-POLRI dalam upaya pemulihan dan bakti sosial pascabencana banjir di dua desa itu.
Beberapa pekerjaan yang akan dilakukan adalah membuat talud di daerah-daerah yang rawan banjir termasuk di pinggiran sungai, memperbaiki rumah warga yang rusak dan jalan-jalan desa yang kerusakannya cukup berat termasuk penataan ulang drainase desa.
Di dua desa itu, bupati berpesan kepada pemerintah desa dan masyarakat untuk tidak mengambil pasir atau tanah di sekitar talud yang dibangun oleh pemerintah.
Bupati mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan, dengan tidak membuang sampah di areal yang berpotensi menimbulkan tersumbatnya saluran air dan mengakibatkan terjadinya banjir pada musim hujan.
Puluhan rumah rusak berat, ratusan terendam banjir di Kepulauan Tanimbar
Rabu, 6 Mei 2020 23:06 WIB