Ambon (ANTARA) - Satu pasien COVID -19, JH(77) meninggal dunia di RSUD dr M Haulussy Kota Ambon pada Jumat (17/7) pukul 22.35 WIT dan telah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Hunuth pada Sabtu pukul 06.00 WIT.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID -19 Maluku, Kasrul Selang dikonfirmasi di Ambon, Sabtu, membenarkan meninggalnya JH yang masuk RSUD Haulussy pada 16 Juni 2020 dengan perawatan medis akibat penyakit hepatitis.
"JH saat menjalani rawat inap di ruangan ICU RSUD Haulussy setelah dilakukan tes cepat ternyata hasilnya reaktif sehingga diisolasi di ruang isolasi pasien COVID-19 untuk penanganan medis. JH ditangani sesuai protokol penanganan pasien COVID -19," ujarnya.
Kasrul yang juga Sekda Maluku itu mengemukakan almarhum JH selanjutnya menjalani pemeriksaan tes usap yang ternyata positif berdasarkan hasil tes di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan - Pengendalian Penyakit (BTKL- PP) Ambon.
"JH meninggal pada Jumat (17/7) pukul 22.35 WIT, selanjutnya dilakukan pemulasaran untuk pemakaman secara standar operasi prosedur (SOP) penanganan jenazah COVID -19 yang disetujui keluarga almarhum karena berdasarkan hasil pemeriksaan tes usap BTKL - PP Ambon," katanya.
Dia mengemukakan dengan meninggalnya JH maka pasien COVID -19 di Maluku yang meninggal hingga Sabtu siang ini sebanyak 18 orang.
"Hingga 17 Juli 2020, dari 928 kasus COVID -19 yang positif, 18 orang meninggal, sedangkan sembuh 599 orang, 322 suspek dan 96 lainnya juga suspek," ujar Kasrul.
Dia mengakui, hingga 17 Juli 2020 tercatat Kota Ambon masih tertinggi warga yang tertular virus corona yakni 222 kasus terkonfirmasi, 93 suspek dan 311 suspek, selanjutnya Kabupaten Maluku Tengah 27 positif, tiga suspek dan 11 suspek, Kabupaten Maluku Tenggara 20 positif dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) 18 positif.
Begitu pula, Kota Tual 15 positif, Kabupaten Buru tujuh positif dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) tiga positif.
Sedangkan, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Buru Selatan dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) telah melalui kasus suspek maupun positif tertular COVID -19.
"Kami bersinergis dengan semua komponen untuk menerapkan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran virus corona," kata Kasrul.