Langgur (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Tual akhirnya mengalirkan listrik di 13 desa di Kecamatan Kei Besar Selatan Barat dan Kei Besar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), setelah puluhan tahun warga di wilayah tersebut tidak menikmati listrik.
"Hari ini merupakan peristiwa penting bagi masyarakat di Kei Besar Selatan dan Kei Besar Selatan Barat," kata Manager PT. PLN UP3 Tual Alexander Manuhuwa dalam sambutannya pada acara "Peresmian Listrik Desa di Desa Uat, Sabtu.
Hadir dalam acara itu Bupati Malra M Thaher Hanubun, Anggota DPR RI Komarudin Watubun, Jajaran OPD, Camat, Kepala Ohoi, dan masyarakat setempat.
"Atas nama PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, UP3 Tual menyampaikan terima kasih kepada Bupati Malra, Camat Kei Besar Selatan dan Kei Besar Selatan Barat, Kepala Ohoi, tokoh Agama, tokoh masyarakat, serta seluruh masyarakat yang selalu membantu dan memberikan dukungan penuh dalam kelancaran proses awal pembangunan jaringan sampai penyalaan listrik ini," ujar Alexander.
Dijelaskan, untuk melistriki 13 Desa di Kecamatan Kei Besar Selatan dan Selatan Barat, PLN telah membangun infrastruktur kelistrikan antara lain, Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 32,3 Kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 8,2 Kms, dan Gardu Distribusi sebanyak 14 unit.
Untuk penyambungan pelanggan sampai dengan saat ini sebanyak 562 pelanggan, antara lain, 498 rumah tangga, 15 kantor, 14 Puskesmas, 22 Sekolah dan 14 rumah ibadah.
13 Desa dengan rincian, Desa Ngan 42 pelanggan, Uat 60 pelanggan, Ohoilean 25 pelanggan, Rerean sebanyak 49 pelanggan telah tersambung, Weduar Feer 47 pelanggan, Wafol 42 pelanggan, Feer 3 pelanggan, Watkidat sebanyak 40 pelanggan, Rahangiar sebanyak 74 pelanggan, Hoat dari 52 pelanggan telah tersambung sedangkan 3 pelanggan sedang dalam proses penyambungan, Ngafan 72 pelanggan, Soindat 51 pelanggan, dan Kilwat sebanyak 5 pelanggan telah tersambung.
Terkait teknis, pengoperasian dan uji coba penyalaan lampu di rumah-rumah telah kami lakukan sejak tanggal 17 Juli 2020 di desa Wakol dan Ohoi Ngafan dan berturut-turut sampai hari ini di desa Ohoilean untuk pengujian dan seting KWh meter.
Alexander mengemukakan, dalam rangka menjaga kehandalan dan kelangsungan penyalaan listrik di Kei Besar Selatan Barat dan Kei Besar Selatan agar selalu menyala non stop selama 24 jam tanpa ada gangguan, perlu dukungan dan kerjasama dari semua masyarakat khususnya yang mempunyai tanaman pohon yang terlintas atau berdekatan jaringan agar merelakan untuk ditebang karena berpotensi menyebabkan gangguan serta kerusakan jaringan dan kerusakan mesin sehingga berdampak lampu padam.
"Saya juga ingatkan masyarakat agar menggunakan listrik sesuai dengan peruntukan dan tidak menyalahgunakan penggunaan listrik/pemakaian listrik secara ilegal karena akan berdampak pada bahaya kebakaran dan kerugian masyarakat sendiri," tandas Alexander.
Alexander mengakui, dua desa di Kei Besar Selatan Barat yakni Desa Hako dan Ngurko belum dapat dialiri listrik karena akses jalan belum masuk ke sana.
Sedangkan, Bupati Malra, M. Thaher Hanubun menyatakan pemerintah maupun masyarakat Maluku Tenggara khususnya di 13 desa atau ohoi tersebut berterima kasih, karena PLN akhirnya mengalirkan listrik di daerah itu.
Menurut dia, setelah puluhan tahun tidak menikmati layanan listrik, kini warga di 13 desa itu dapat merasakan hal yang sama dengan daerah-daerah lainnya.
"Karena itu, mari bersama kita menjaga agar layanan listrik ini terlaksana dengan baik, demi kemajuan masyarakat di daerah ini," katanya.
Ia juga menyatakan peristiwa ini merupakan momentum besar bagi masyarakat di Kei Besar Selatan dan Kei Besar Selatan Barat.
"Terutama anak-anak kita pun sekarang dapat belajar dengan penerangan yang memadai dan akan semakin tekun dalam menempuh pendidikan mereka. Jadi apa yang dibuat PLN Tual ini perlu kita berikan apresiasi yang tinggi," kata bupati.