Langgur (ANTARA) - Bupati Maluku Tenggara (Malra), M. Thaher Hanubun melakukan panen jagung di kebun Ve'e Kes Yang lokasi Danar 2 seluas satu hektare di kecamatan Kei Timur Selatan, Sabtu.
Panen jagung di lokasi kebun Ve'e Kes Yang Lokasi Danar 2 yang digarap Pemerinah Kabupaten (Pemkab) Malra dan warga itu merupakan yang perdana.
Bupati menyatakan, kekuatan kebun Ve'e Kes Yang selain memenuhi pangan keseharian juga dapat mempersatukan kita.
"Apa yang kita lakukan dan nikmati hasilnya kini merupakan sesuatu yang luar biasa. Ini telah menjadi inspirasi bagi sebagian besar warga di Malra, yang tidak ditemui di kabupaten/kota lain di Maluku. Malra maju lebih selangkah ke depan," katanya.
Menurut dia, hal positif yang dilakukan oleh Pemkab melalui Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Malra di lokasi ini diharapkan dapat dikembangkan oleh masyarakat sekitar untuk pemenuhan kebutuhan pangan.
Bupati juga mengapresiasi kerja keras Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Malra dalam mengelola kebun itu selama tiga bulan dan sudah dapat dinikmati hasilnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Malra, Felix Tethool menjelaskan, adanya kebun Vae'e Kes Yang lokasi Danar 2 yang dipanen hasilnya merupakan jawaban bagi kekhawatiran krisis pangan pada massa pandemi COVID-19
"Perkembangannya, kita masuk pada normal baru dengan pemulihan ekonomi dalam menghadapi pandemi COVID-19. Jadi, kebun ini selanjutnya akan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk menggerakkan ekonominya," katanya.
Felix menandaskan, dukungan dan kebijakan Bupati merupakan pijakan yang memberikan inspirasi dan ruang untuk berkembangnya pertanian di Malra menjadi tangguh dan menghasilkan sesuatu yang baik bagi kesejahteraan masyarakat.
Tinjau Pelayanan Puskesmas
Bupati seusai memanen jagung,dan rombongan memantau pelayanan Puskesmas di sekitar wilayah tersebut, tepatnya Puskesmas Ohoira Kei Kecil Barat.
Sayangnya, di Puskesmas tersebut, Bupati tidak menemui satupun petugas, sementara ada seorang ibu hamil yang menunggu dilayani.
Dia mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, maka dia meninjau guna melihat pelayanan Puskesmas.
"Nyatanya, tidak satupun petugas yang saya temui. Hanya satu pasien dengan kondisi hamil dan dijaga oleh keluarga. Padahal, yang namanya rumah sakit maupun Puskesmas khususnya rawat nginap itu harus 24 jam petugas harus ada, minimal petugas piket," tandas Bupati.
Karena itu, manajemen puskesmas perlu diatur, terutama tugas ASN bidan maupun perawat. "Ini menjadi peringatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Malra dan perhatian bagi Puskesmas lain di Malra," tegas Bupati.