Ambon (ANTARA) -
Balai Taman Nasional Manusela Maluku memberikan bantuan peralatan terhadap warga dari tiga desa penyangga taman nasional tersebut untuk menunjang peningkatan usaha ekonomi produktif.
"Untuk Desa Iliana diberikan bantuan peralatan pendakian kepada kelompok porter yang mendampingi para pendaki menuju Gunung Binaya, karena selama ini mereka tidak pernah berbekal jaket atau pun tenda sehingga diberikan bantuan agar bisa memberikan layanan terbaik bagi setiap pendaki," kata Kepala BTN Manusela, Ivan Y. Noor di Ambon, Senin.
Penjelasan Noor disampaikan dalam rapat kerja dengan komisi II DPRD Maluku dipimpin Saodah Tethol.
Menurut dia, Balai Konservasi dan Sumberdaya Alam Maluku berada di bawah Dirjen Perindungan Hutan dan Konservasi Alam.
Sedangkan Balai Taman Nasional Manusela tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) adalah mengelola kawasan konservasi taman nasional di sana yakni untuk melindungi, memanfaatkan, dan mengawetkan secara lestari potensi flora, fauna, maupun keindahan alam serta budaya untuk tujuan pariwisata.
"Tahun 2020 untuk menjalankan tupoksi itu diberikan anggaran Rp13 miliar lalu recofusing setelah pandemi COVID-19 menjadi Rp10,5 miliar dan terealisasi 97,36 persen anggarannya," kata Noor.
Sesuai arahan Dirjen, maka anggaran itu untuk masyarakat dan untuk menangani pandemi COVID-19.
Jadi anggaran itu untuk masyarakat berupa kegiatan perlindungan dan pengawetan guna meningkatkan kapasitas masyarakat dan juga untuk meningkatkan usaha produktiv mereka.
"Kami pada 2020 telah melakukan program peningkatan kapasitas masyarakat untuk mengelola sendiri aktivitas ekowisata di dalam taman nasional maupun di wilayah hutan yang ada di luar taman nasional," ujar Noor.
Jadi tenaga ahli didatangkan untuk memotivasi masyarakat dan memberikan pelatihan agar mereka bisa melaksanakan sendiri wisatanya, karena sebelumnya juga sudah ada rintisan itu.
Bantuan berupa barang untuk peningkatan usaha ekonomi produktif kepada masyarakat pada tiga desa penyangga hutan dan taman nasional manusela, yakni desa Saleman, Kecamatan Seram Utara dan Desa Unilu serta Desa Iliana di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah.
Peralatan pendakian yang diberikan ini juga bisa meningkatkan ekonomi mereka dengan cara menyewakan kepada orang lain yang hendak melakukan pendakian.
BTN Manusela juga membantu warga Moso dengan peralatan pengering hasil perkebunan maupun perburuan karena mereka terkendala untuk melakukan pengereingan kewat cara-cara tradisional dan mengandalkan sinar matahari.
Peralatan pondok pengering ini sistem kerjanya seperti rumah kaca, dan kalau matahari terhalang awan tebal maka warga bisa menggunakan energi listrik.
Ada juga bantuan peralatan untuk usaha pembiakan kupu-kupu bagi masyarakat Desa Saleman karena membuat usaha ekowisata, sehingga wisatawan yang datang bisa langsung melihatnya.
"Taman nasional ditutup untuk berbagai aktivitas sejak Maret 2020 sehingga kami membeli berbagai produk warga seperti tas dari pelepah sagu," katanya.
Ketua Komisi II DPRD Maluku, Saodah Tethol menjelaskan, rapat kerja bersama sejumlah balai di bawah Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup ini bertujuan untuk mendapatkan masukan tentang alokasi anggaran dan program di daerah.
"Dalam waktu dekat komisi akan melakukan agenda pengawasan sehingga dilakukan rapat kerja dengan mitra-mitra terkait," ujarnya.