Ambon (ANTARA) - PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku Papua menargetkan di tahun 2021 merealisasikan empat titik BBM satu harga di provinsi Maluku.
"Di tahun 2021 ditargetkan ada empat titik BBM satu harga yang harus direalisasikan yakni dua titik di kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), satu di kepulauan Aru dan satu titik di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), kata Sales Area Manager Retail Pertamina MOR VIII Maluku – Papua, Wilson Eddi Wijaya, Senin.
Ia mengatakan, program BBM satu harga difokuskan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) di Maluku sebagai wujud program nawacita yakni membangun Indonesia dari penggiran.
Penetapan SK program BBM satu harga dilakukan BPH Migas sebagai lembaga yang bertugas melakukan pengaturan, pengawasan, dan verifikasi terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan BBM satu harga.
Upaya yang dilakukan selanjutnya adalah berkoordinasi dengan para Bupati di lokasi BBM Satu Harga untuk akselerasi mendapatkan calon mitra dan perizinan, dan memprioritaskan lokasi BBM satu
harga.
"Tugas bupati memberikan rekomendasi kepada mitra di daerah yang akan menjadi lembaga penyalur BBM satu harga, " katanya.
Ia mengakui, untuk kabupaten MBD terdapat 17 kecamatan yang belum ada lembaga penyalur.
"Kita sudah merekomendasikan ke Pemda, kita sementara melakukan verifikasi dan pemda yang akan proses di lapangan" ujarnya.
Hingga akhir Desember 2020 jumlah titik BBM Satu Harga di Maluku telah terealisasi 14 titik lokasi dan terbanyak di kepulauan Aru yakni empat titik, Buru (tiga titik), dua daerah di Buru Selatan dan kebupaten Kepulauan Tanimbar (dua lokasi) serta masing-masing satu lokasi di Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT) dan Maluku Barat Daya (SMB) masing-masing satu titik.