Ambon (ANTARA) - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Maluku pada Februari 2021 tercatat sebesar 6,73 persen, dimana TPT di daerah perkotaan lebih tinggi dari perdesaan.
"Sedangkan angkatan kerja pada Februari sebanyak 836.171 orang, dan penduduk yang bekerja di Maluku pada Februari 2021 sebanyak 779.870 orang," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Asep Riyadi di Ambon, Kamis.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Maluku pada Februari 2021 sebesar 64,40 persen, dimana TPAK laki-laki lebih tinggi dari perempuan.
Menurutnya selama setahun terakhir ini, kategori yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja paling besar adalah kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor dan penyediaan akomodasi dan makan minum.
Pada Februari 2021, sebesar 67,23 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal, dan persentase ini naik dibanding Februari 2020.
Februari 2021 terdapat 40,44 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu) mencakup 12,59 persen setengah penganggur dan 27,85 persen pekerja paruh waktu.
Dia mengatakan, terdapat 111.623 orang terdampak COVID-19 atau 8,60 persen. Berkurangnya jam kerja adalah dampak COVID-19 yang paling banyak dirasakan oleh penduduk usia kerja.
Komposisi angkatan kerja pada Februari 2021 terdiri atas 779.870 orang penduduk yang bekerja dan 56.301 orang pengangguran. Apabila dibanding Februari 2020 yaitu kondisi dimana belum terjadi pandemi COVID-19 di Maluku, terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 44.677 orang. Namun jumlah pengangguran juga meningkat sebanyak 3.224 orang.
Sementara itu apabila dibandingkan kondisi Agustus 2020 (kondisi pandemi COVID-19) jumlah angkatan kerja menurun sebanyak 3.019 orang . Penduduk bekerja naik sebanyak 4.169 orang dan pengangguran turun sebanyak 7.188 orang.
TPT di Maluku Februari 2021 sebesar 6,73 persen
Kamis, 6 Mei 2021 11:24 WIB