Ternate (ANTARA) - Kesyahbandaran Otoritas dan Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate tidak memberlakukan tes cep antigen bagi penumpang yang akan melakukan pelayaran antarkabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara (Malut) .
Kepala kantor KSOP Ternate Kelas II Ternate, Affan Tabona di Ternate, Senin menyatakan tes cepat antigen tidak diwajibkan bagi penumpang yang akan melakukan perjalanan antarkabupaten/kota, hanya saja wajib tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Saya mengacu dari Satgas Covid-19 saja. Jadi kalau terjadi kerumunan baru dilakukan tes cepat antigen," ujarnya.
Hal ini mengacu pada Surat Edaran nomor 13 tahun 2021 dari Satgas Covid-19 Pusat sekaligus menindaklanjuti Surat Edaran dari Satgas Covid-19 Maluku Utara nomor :0020/sek/ST Covid-19/MU/IV/2021 tentang peniadaan mudik di Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Meski, mudik secara nasional dilarang oleh pemerintah pusat. Namun, untuk antarkabupaten/ kota tetap dibolehkan dengan pengecualian tetap menerapkan protokol kesehatan.
Sejauh ini, menurut Affan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kota Ternate melalui posko-posko yang siaga di setiap pelabuhan seperti di armada semut, pelabuhan Bastiong, pelabuhan Dufa-Dufa, dan pelabuhan Ahmad Yani.
Untuk kapasitas penumpang dalam armada kapal antarkabupaten dan speedboat, tetap dibatasi. Hanya saja, saat ini ia berharap adanya kesadaran warga untuk tetap mematuhi protojkol kesehatan, karena menurutnya, meski sudah diberikan ultimatum, warga tetap saja masih ada yang kurang peduli dengan protokol kesehatan.
"Jangankan di Ternate, masyarakat di berbagai kota sangat sulit mengatur. Bahkan, TNI/Polri tetap jaga terus, tetapi tetap saja masih jebol. Apalagi kalau cuman KPLP, makanya ini perlu adanya kesadaran dari masyarakat," kata Affan.
Dia mengemukakan, untuk jadwal pelayaran tetap normal seperti hari biasanya. Hanya saja untuk antarprovinsi memang ditutup total dan hanya melayani pengiriman logistik.
Affan mengakui, untuk antisipasi KSOP pada lonjakan penumpang biasa terjadi pada H-3 hingga H-1 perayaan Idul Fitri 1442 Hjriah dan untuk peningkatan pergerakan orang biasanya yang lebih banyak terjadi di pelabuhan Bastiong-Rum.
"Kalau di lapangan terjadi lonjakan, maka bisa saja kita tangguhkan keberangkatan armada tersebut," tandasnya.