Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku secara intensif melakukan tes usap antigen kepada warga di kawasan rawan terjadi paparan COVID-19, sebagai upaya mengurangi angka penularan virus corona baru itu di daerah setempat.
"Kita intensif melakukan pelacakan dengan tes antigen di kantor, sekolah, dan sejumlah kawasan di Ambon yang rawan terpapar COVID-19, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan tes usap PCR," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy di Ambon, Senin.
Dia menjelaskan upaya pengetesan, pelacakan, dan penelusuran kasus dilakukan kepada orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif, guna mengurangi pergerakan dan meminimalisasi penularan.
Kasus ini, katanya, identik dengan penularan sehingga ketika masyarakat mengurangi pergerakan maka akan meminimalisasi penularan.
"Ketika kasus itu kita dapat lebih banyak orang yang terkonfirmasi, kita bisa isolasi agar mereka tidak berjalan, kemudian menularkan lagi ke orang yang lain sehingga penularan itu lebih masif," ujarnya.
Selain melakukan tes usap, petugas Dinas Kesehatan memberikan sosialisasi terkait dengan penerapan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker bila keluar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak fisik, dan tidak berkerumun.
"Menerapkan protokol kesehatan salah satu cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencegah virus COVID-19," katanya.
Terhitung sejak 24 Januari hingga 6 Februari 2022, Kota Ambon telah mencatat 725 kasus konfirmasi positif, dengan tiga orang meninggal dunia.
Sementara skor zonasi sebelumnya di angka 2,92 turun ke 2,73 yakni ada di zona kuning dengan PPKM Level 2.
Padahal, sebelumnya Kota Ambon sempat mempertahankan nihil kasus selama lima minggu berturut-turut dan berada di zona hijau.