Ternate (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, mencatat, menjelang hari raya Idul Adha 1442 Hijriah, lalu lintas hewan kurban, seperti sapi, kambing, dan kerbau ke Maluku Utara (Malut) dari Sulawesi meningkat.
"Permintaan hewan kurban menyebabkan lalu lintas keluarnya meningkat. Pada Juni sampai pertengahan Juli 20201, lalu lintas sapi, kambing, dan kerbau meningkat 100 persen dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Sebagian besar dikeluarkan melalui pelabuhan laut Bastiong dan Sanana," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, Yusup Patiroy kepada ANTARA, di Ternate, Minggu.
Menurut dia, Malut merupakan salah satu sentra peternakan sapi yang cukup besar. Malut setiap tahun memasok kebutuhan hewan qurban ke daerah lain di sekitarnya.
Baca juga: Wapres imbau pemotongan hewan kurban Idul Adha di RPH, bisa diterapkan di Ambon?
Berdasarkan data Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, pada Juni 2021 terdapat 394 ekor sapi, 65 ekor kambing, dan 19 ekor kerbau yang dilalulintaskan keluar Malut. Sementara itu, sampai pertengahan Juli 2021, ada 167 ekor sapi, 15 ekor kambing, dan 14 ekor kerbau yang keluar Malut. Pemasokan sapi dan kambing, tujuan utamanya ke Makassar, Gorontalo, Bone, dan Luwuk. Sementara permintaan kerbau selama ini banyak ke Toraja.
Sebelum dilalulintaskan, petugas Karantina Pertanian Ternate mengambil sampel darah hewan qurban untuk uji Brucellosis menggunakan Rose Bengal Test (RBT). Brucellosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Brucella abortus. Penyakit ini menyebabkan gangguan reproduksi pada hewan ternak, seperti sapi, kambing, dan kerbau.
"Tugas kami memastikan hewan-hewan qurban dari Malut ini sehat, agar masyarakat dapat menjalankan ibadah qurban dengan tenang," kata Yusup saat didampingi Humas BKP Kelas II Ternate, Khori Arianti.
Baca juga: Polda Maluku salurkan 20 ekor hewan kurban, kepedulian sosial
Sebelumnya, menjelang lebaran hari raya Idul Adha di Ternate, berbagai kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan diantaranya harga daging sapi dari Rp120 ribu per Kg kini naik menjadi Rp150 ribu per Kg.
Salah seorang pedagang daging sapi, Riswan membenarkan naiknya harga daging sapi dipicu tingginya kebutuhan masyarakat untuk kebutuhan daging sapi segar pada hari raya Idul Adha 1442 Hijriah.
Selain itu, kebutuhan daging sapi di Ternate dalam beberapa bulan terakhir berkurang, menyusul pengiriman hewan sapi ke luar Malut meningkat pesat, sehingga mempengaruhi harga kebutuhan daging sapi di Ternate
Bahkan, berdasarkan data Karantina Hewan Pertanian Ternate hingga Juni sampai Juli 2021, terdapat 394 ekor sapi yang dikirim ke luar Malut terutama dari Pulau Halmahera.
Baca juga: DPRD Maluku serahkan hewan kurban ke Masjid Al Fatah Ambon, begini penjelasannya
Baca juga: MPH Sinode GPM sumbang hewan kurban ke Masjid Raya Al Fatah Ambon, toleransi beragama