Ternate (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) melalui Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Papua Maluku, Subholding Commercial Trading berkomitmen untuk mendukung pengembangan objek wisata pantai untuk menarik pengunjung datang ke Ternate.
"Kami lihat Ternate memiliki potensi wisata cukup diandalkan, selain dikelilingi laut yang indah, ada potensi wisata lereng gunung yang luar biasa mulai dari kampung, desa dan harus dirawat, dijaga serta dilestarikan dan Pertamina akan hadir untuk mengembangkan potensi wisata tersebut," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Papua Maluku, Subholding Commercial & Trading, Edi Mangun kepada ANTARA, Minggu.
Untuk Kota Ternate, saat ini Pertamina hadir untuk mengembangkan objek wisata Pantai Kastela merupakan wilayah potensial, karena memiliki sejarah panjang Kesultanan Ternate saat mengusir penjajahan Portugis di daerah tersebut.
Dia menyatakan, untuk Pantai Kastela, tahap pertama PT Pertamina bersama masyarakat, TNI/Polri, Pemkot Ternate melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Pariwisata telah bergotong royong melakukan pembersihan pantai.
Selanjutnya akan dilakukan pengecatan, pemasangan penerangan serta penyediaan ornament di kawasan objek wisata Pantai Kastela, sehingga para pengunjung bisa menikmati keindahan Pantai Kastela yang memiliki panorama sunset terbaik di Maluku Utara.
Menurut dia, dukungan PT Pertamina itu karena adanya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang memiliki spirit dalam membangun sektor wisata, terutama di Kota Ternate, makanya, dengan adanya kepedulian, sehingga Pertamina berbagi dengan masyarakat di Indonesia bagian Timur, salah satunya dengan mendukung potensi wisata dan sektor Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Ternate.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) VIII kembali menyalurkan modal usaha Program Kemitraan bagi UMKM di wilayah Malut yakni Ternate, Halmahera Timur dan Ambon.
Edi mengakui, penyaluran bantuan itu dapat membantu pengembangan usaha apalagi di masa pandemi COVID-19, sehingga penyaluran kepada UMKM yang telah berlangsung di Ternate dan Halmahera Timur dengan total penyaluran reguler Rp 1.770 Miliar dengan jumlah mitra binaan sebanyak 27 mitra sudah termasuk dengan 4 mitra binaan program Pinky Movement dengan total pencairan 230 juta dan Ambon dengan total Rp 2.460 miliar untuk mitra binaan reguler sebanyak 38 mitra dan 27 mitra binaan program Pinky Movement dengan pencairan 1.960 miliar.
Kemudian akan bergabung lagi nanti untuk wilayah Seram bagian barat, Masohi dan Kairatu yang berada di wilayah MOR VIII.
Menurut dia, program tersebut berupa bantuan pinjaman permodalan dengan maksimal nilai pinjaman Rp 200 juta untuk setiap UMKM yang dinilai layak. Program Kemitraan merupakan salah satu program kepedulian kepada masyarakat khususnya para pelaku UMKM yang ditugaskan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan telah diatur dalam Peraturan Menteri Peraturan Menteri BUMN PER-02/MBU/04/2020 tanggal 2 April 2020 tentang Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL).
Pertamina telah menerapkan Program Kemitraan semenjak tahun 1993. Program Kemitraan tersebut untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri.
"Penyaluran di wilayah Papua untuk mengembangkan para pelaku UMKM dan juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru di masa pandemi untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu juga dapat meringankan beban para UMKM dengan biaya administrasi yang rendah sebesar 3 persen," kata Edi Mangun.