Ternate (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Maluku Utara (Malut) mengakui hingga 25 September 2021 capaian vaksin COVID-19 di daerah itu masih di bawah target karena baru mencapai 21,8 persen atau 207.695 peserta.
"Memang, beredarnya berbagai informasi hoax akan dampak dari vaksin dan belum adanya dukungan melalui terobosan pemda terkait vaksinasi, akibatnya capaian vaksin di Malut masih 21,8 persen," kata anggota Bidang Data dan Informasi Teknologi Satgas Penanganan COVID-19 Malut, dr Rosita Alkatiri kepada ANTARA di Ternate, Sabtu.
Menurut dia, dari 10 kabupaten/kota di Malut, Kota Ternate memiliki capaian vaksin cukup tinggi yakni mencapai 48,663 orang atau 32 persen dan paling terendah Kabupaten Halmahera Barat baru 12,8 persen dan Kabupaten Pulau Taliabu 12,8 persen atau baru 5.333 orang yang ikut vaksin COVID-19.
Sehingga, dirinya menawarkan adanya strategi daerah mengeluarkan regulasi internal melalui instruksi bupati/walikota guna percepatan vaksinasi pada semua tahapan, termasuk di dunia pendidikan guna menekan meningkatnya COVID-19.
Sedangkan, untuk anak usia remaja, hingga kini baru 6,5 persen atau 9.453 anak berusia 12-17 tahun telah melaksanakan vaksinasi COVID-19 di 10 kabupaten/kota di wilayah Malut.
Dia menyatakan, untuk posisi kedua ditempati Kabupaten Halmahera Utara 1.119 orang, Halmahera Timurr 989 orang, Pulau Morotai 974 orang, Tidore Kepulauan 669 orang, Kepulauan Sula 489 orang, Halmahera Barat 497 orang, Halmahera Selatan 268 orang, Halmahera Tengah 225 orang dan Pulau Taliabu 45 orang.
Sedangkan, untuk ibu hamil baru 35 orang atau 0,1 persen, dimana paling terbanyak di Halmahera Utara 12 orang dan Halmahera Timur dan Pulau Morotai belum ada yang ikut vaksin COVID-19.
Oleh karena itu Satgas COVID-19 bersama TNI/Polri di Malut terus mengupayakan peningkatan vaksinasi bagi anak dan remaja dalam upaya menekan peredaran virus COVID-19.