Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku menyalurkan 274.564 vaksin polio jenis NOPV2 ke 11 kabupaten kota yang ada di daerah setempat dalam rangka menyukseskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.
"Nanti dikoordinasikan secara baik bagaimana pola penyimpanan vaksin tersebut, sehingga bisa diamankan sampai 23 Juli dan vaksinasi gelombang kedua pada Agustus, agar pelaksanaannya bisa tepat waktu dan tepat sasaran,” kata Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie di Ambon, Rabu.
Penyaluran vaksin polio menjelang pekan imunisasi nasional tersebut disalurkan secara bertahap kepada penjabat bupati maupun wali kota tiap tiap daerah.
"Hari ini kita salurkan kepada Pemkot Ambon. Penyaluran vaksin, mulai hari ini sampai beberapa hari ke depan kepada kabupaten kota lainnya," kata dia.
Pada kesempatan itu juga Sadali menyampaikan kepada seluruh Bupati Wali Kota se-Maluku, untuk mempersiapkan pelaksanaan Imunisasi Polio yang akan dilaksanakan serentak pada 23 Juli 2024, bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN)
Ia menjelaskan bahwa vaksinasi ini, menyasar anak-anak berumur 0-7 tahun, oleh sebab itu dirinya mengharapkan agar data yang ada bisa lebih diperhatikan, sehingga sasaran target 274.564 anak, bisa dicapai maksimal.
“Jadi di Provinsi punya target harus mencapai minimal 95 persen dari target yang telah ditentukan, berarti harus bisa mencapai 196.650 anak, yang harus tervaksin polio pada tahap pertama,” ujar Sadali.
Oleh sebab itu ia meminta pihak terkait untuk segera melakukan langkah persiapan dengan sebaik-baiknya, dengan membuat perencanaan, melakukan sosialisasi dan koordinasi kepada lintas sektor, lintas program dan masyarakat pada umumnya.
Ia menjelaskan bahwa polio merupakan penyakit menular disebabkan oleh infeksi virus, yang dapat merusak sistem syaraf tubuh penderitanya, sehingga beresiko terjadi kelumpuhan, sulit bernafas, atau bahkan kematian.
“Berdasarkan penilaian risiko menggunakan alat standar yang dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia (WHO), Indonesia dikategorikan wilayah berisiko tinggi penularan polio, yang mana sejumlah 32 atau 84 persen Provinsi dan 399 atau 78 persen kabupaten kota di Indonesia masuk dalam kategori ini,” katanya.
Ia berharap dengan digencarkannya vaksinasi polio ini Provinsi Maluku terhindar dari kasus polio itu sendiri.