Ternate (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara (Malut) menyatakan akan terus menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan, dan berupaya membangun strategi untuk mengantisipasi peningkatan kasus COVID-19 gelombang ketiga pada akhir tahun 2021.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Malut, dr Rosita Alkatiri kepada ANTARA, Senin, menyatakan, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentunya sosialisasi terkait protokol kesehatan akan digecarkan melalui gerakan 5M. Gerakan 5M adalah protokol kesehatan adalah sebagai pelengkap aksi 3M, yaitu Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi.
Ia memprediksi pada akhir tahun nanti mobilitas masyarakat akan tinggi, "Kami tentunya tidak bosan-bosan untuk sosialisasi terkait mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas, guna mencegah virus penyebab COVID-19 tidak tertular.
Baca juga: 10 tim mural perebutkan piala Kapolda Malut, strategis perangi COVID -19
Apalagi, saat ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan 5M diakuinya mulai berkurang karena minimnya kepercayaan masyarakat terhadap manfaat vaksin, akibat dari efek pemberitaan hoax terkait COVID-19.
Rosita menegaskan, Dinkes Malut terus melakukan sosialisasi, sebab, berdasarkan laporan harian mencatat dari 10 kabupaten/kota di Malut, tiga kabupaten nol kasus pasien COVID-19 yakni Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur dan Kabupaten Pulau Taliabu, sehingga upaya menumbukan kesadaran masyarakat akan COVID-19 terus ditingkatkan.
Selain itu, dr Rosita mengakui saat ini, Dinkes Malut memiliki program tetap penguatan 3T yakni testing, tracing dan treatment sebagai salah satu program utama dalam penanganan COVID-19 serta memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19.
Sebelumnya, Dinkes Malut menyebut bahwa kasus aktif COVID-19 yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Malut terus menurun, kini mencapai 57 orang. Kasus terbanyak berada di Kabupaten Halmahera Utara, yakni 32 orang.
Kemudian disusul di Halmahera Selatan 10 orang, Halmahera Barat delapan orang, Halmahera Tengah empat orang, serta Pulau Morotai, Kota Ternate dan Tidore Kepulauan masing-masing satu orang
Dinkes juga mencatat, untuk hasil rekapitulasi pelaksanaan vaksin COVID-19 di 182 fasilitas kesehatan untuk SDM kesehatan tahap I sebanyak 12.554 orang, lansia 10.122 orang dan pelayanan public sebanyak 92.885 orang, serta untuk sasaran remaja usia 12 hingga 17 tahun telah mencapai 31.420 orang atau 21,5 persen.
Rosita menambahkan, berdasarkan laporan harian Dinas Kesehatan Malut untuk jumlah keseluruhan untuk jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 per 31 Oktober 2021 sebanyak 12.080 orang, kasus sembuh 11.720 orang, meninggal dunia 303 orang, kasus aktif saat ini turun dan tercatat 57 orang.
Baca juga: Dinkes: Kasus aktif COVID-19 Maluku Utara 51 orang, intensifkan Prokes
Baca juga: Ribuan warga ikut vaksinasi Adhyaksa Kejati Peduli Sehat, perangi COVID -19