Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku dan Sulawesi Selatan mulai menjajaki peluang kerja sama di berbagai bidang yang saling menguntungkan kedua belah pihak serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Serangkaian pertemuan untuk membicarakan kerja sama sudah mulai dilakukan dengan Pemprov Sulsel sejak Kamis (20/1)," kata Ketua Tim Gubernur untuk percepatan pembangunan (TGPP), Hadi Basalamah, yang dikonfirmasi dari Ambon, Jumat.
Hadi bersama sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) telah bertemu Pemprov Sulawesi Selatan, dipimpin Asisten I Pemprov Sulsel Andi Aslam Patonangi, di Kantor Gubernur Sulsel, di Makassar, Kamis (20/1) untuk menjalin kerja sama dalam berbagai sektor.
Pertemuan ini terkait dengan acara eksibisi yang akan digelar Pemprov Maluku bertajuk "Maluku Baileo Exhibition 2022" di Makassar pada 4-6 Februari 2022.
Pertemuan ini sebagai bentuk kesepakatan Maluku - Sulsel dalam perjanjian kerja sama melibatkan 11 OPD dari masing-masing daerah," katanya.
Dia menilai potensi Maluku dan Sulsel sangat besar, dan keuntungan akan lebih besar jika keduanya bersinergi dalam berbagai agenda dan berbagai sektor unggulan.
Sedangkan expo, menurut dia untuk memperkenalkan pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan pangsa pasar tidak hanya di Maluku, tetapi juga di Sulsel yang menjadi hub bagi kawasan Timur Indonesia.
"Dalam konteks pandemi COVID-19, kita dorong 65 UMKM untuk memamerkan dan memasarkan 250 item produk unggulan mereka di Makassar," katanya.
Hadi menambahkan, pengembangan dan pemasaran produk UMKM juga akan semakin berkembang dengan rencana kerja sama antara Dekranasda Maluku dan Sulsel yang diprakarsai istri Gubernur Maluku Widya Pratiwi.
Sedangkan forum bisnis dan investasi akan diikuti 300 peserta baik dari kota Makassar, pelaku usaha di Jakarta dan Indonesia Timur. Tujuannya mempublikasikan peluang dan potensi investasi di Maluku, sekaligus menjajaki peluang yang dapat dilakukan di sektor perikanan dan kelautan, pertambangan, pertanian dan pariwisata di masa mendatang.
Forum bisnis akan dihadiri empat Menteri Kabinet Indonesia Maju yakni Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia serta Menteri Pertanian Syahrul Yasis Limpo.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Maluku, Suryadi Sabirin menegaskan, even Maluku Baileo Exhibition yang digelar di Makassar tak lain untuk memperkuat posisi Maluku dan Sulsel sebagai penopang Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Acara tersebut akan melahirkan berbagai MoU antara Pemprov Sulsel dengan Pemprov Maluku. Mulai dari sektor pertanian, kelautan dan perikanan, perdagangan, pertambangan, pariwisata maupun pendidikan dan lainnya.
Khusus untuk investasi, pihaknya menyiapkan agenda 'one to one meeting' antar para pengusaha yang berminat berinvestasi.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Kementerian Investasi/BKPM karena mereka yang menginventarisasi penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang berminat berinvestasi di Maluku," katanya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan DPMPTSP Sulsel untuk menginventarisasi pengusaha yang berminat berinvestasi pada sektor unggulan di Maluku.
"Harapan besar kami misi expo ini akan tercapai, terutama terbuka peluang investasi jangka panjang di masa mendatang, sehingga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Maluku dan Sulsel," ujar Suryadi.