Ternate (ANTARA) - Sebanyak 456 siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Ternate, Maluku Utara mengikuti Praktek Kerja Industri (prakerin) selama enam bulan untuk mendukung pengembangan dan kemampuan dalam dunia kerja.
Kepala SMKN 2 Ternate, Ma’ruf. A Kahar kepada ANTARA, Sabtu, mengatakan prakerin merupakan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran bagi siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang dilakukan di dunia usaha atau dunia industri yang berkaitan dengan kompetensi siswa sesuai bidang yang digelutinya.
Acara pelepasan Siswa dilakukan Kasi SMK Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) Provisi Maluku Utara, Rastam, bertempat di aula SMKN 2 Ternate pada 19 Februari 2022.
Oleh karena itu, PKL kata Ma’ruf sangat penting karena siswa harus mengikuti perkembangan teknologi di luar sekolah. Dan PKL adalah salah bagian dari program sistem ganda, kerja magang yang dilakukan oleh siswa SMK sebagai upaya untuk dilakukan link and match dengan dunia kerja.
Sehingga lanjutnya, apabila ada siswa yang tidak mengikuti seluruh proses pembelajaran satu diantaranya praktek kerja lapangan maka dipastikan siswa tersebut dinyatakan tidak lulus dalam ujian kelulusan nanti.
"Prakerin atau biasanya disebut PKL ini sangat penting karena saat ini PKL telah masuk dalam struktur kurikulum SMK maka seluruh siswa SMK diwajibkan mengikuti PKL tanpa terkecuali. Karena PKL merupakan salah satu syarat mutlak bagi siswa untuk lulus dari SMK,"ujar Ma’ruf..
Menurut dia, PKL sangat penting karena siswa harus mengikuti perkembangan teknologi di luar sekolah, terjun ke dunia industri agar siswa itu bisa mengupdate ilmu pengetahuan tentang perkembangan industri yang ada di luar.
"Jadi sekolah harus bekerja sama atau bermitra dengan Dan PKL adalah salah bagian dari program sistem ganda, kerja magang yang dilakukan oleh siswa SMK sebagai upaya untuk dilakukan link and match dengan dunia kerja," katanya.
Sehingga dengan adanya Prakerin ini, Ma’ruf berharap siswa dapat lebih siap dan mengetahui seperti apa gambaran Industri, Dunia Usaha Dunia Kerja( IDUKA) setelah mereka lulus nanti, serta mengasah dan menambah ilmu pengetahuan yang akan didapat dari IDUKA secara langsung.
Seiring dengan kondisi bangsa dan dunia saat ini yang masih dilanda pandemi COVID-19, Kepsek berpesan kepada siswa betapa pentingnya untuk menjaga kesehatan, karena saat ini dunia termasuk Maluku Utara telah diperhadapkan dengan pandemi COVID-19 untuk itu siswa diharapkan agar tiba ditempat praktek selalu mematuhi protokol kesehatan.
Selain itu, seluruh siswa peserta Prakerin telah didaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan BPJS Tenaga Kerja. Hal ini karena persyaratan berada di dunia industri selain prokes termasuk setiap siswa telah dilakukan vaksinasi.
Sementara itu Wakasek Humas , Ade Nyong yang juga Ketua Panitia Pelaksanaan Prakerin, mengatakan, siswa yang akan mengikuti Praktik Kerja Industri (Prakerin) seluruhnya siswa kelas XI.
Dia mengungkapkan bahwa tujuan prakerin ini adalah mengenalkan siswa dengan tempat kerja yang nyata.
Selain itu, tujuan prakerin adalah sebagai link and match antara kurikulum sekolah dengan IDUKA dan siswa menerapkan langsung etika, skill, tata cara berkomunikasi, bersosialisasi secara nyata di IDUKA, dan tentunya mengasah etos kerja tegasnya,.
Ade mengharapkan, agar siswa yang mengikuti Prakerin dapat mengambil manfaat dari kegiatan ini sebagai wujud nyata implementasi kurikulum sekolah di IDUKA yang selama ini di sekolah hanya berupa teori.
Jumlah siswa yang mengikuti Prakerin sebanyak 456 orang yang terbagi pada 115 IDUKA baik di seluruh Maluku Utara bahkan di Jawa Barat.
"Di luar Maluku Utara ada empat siswa SMKN 2 Ternate Prakerin di Jawa Barat,”katanya seraya menambahkan Prakerin dilakukan selama enam bulan, di manaempat bulan berada di lapangan dan dua bulan evaluasi serta ujian," katanya