Ternate (ANTARA) - Kementerian Sosial pada tahun ini mengalokasikan bantuan sosial atau Bansos ke Pemprov Maluku Utara (Malut) sebesar Rp29,6 miliar untuk mendukung program kewirausahaan sosial, dan bantuan bagi anak yatim serta rehabilitasi sosial.
"Dalam kesempatan ini, disalurkan bantuan dengan nilai total Rp29,6 miliar, yakni sebanyak Rp707,3 juta terdiri dari program kewirausahaan sosial, sebesar Rp225,9 juta bantuan untuk anak yatim, piatu dan yatim-piatu Rp42.3 juta, serta bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial sebesar Rp420,09 juta," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat, di Ternate, Senin.
Dalam penyaluran bantuan itu dihadiri empat anggota Komisi VIII DPR RI, yakni Samsu Niang, Idah Syahidah Rusli Habibie, Wastam, dan Muhammad Rizal. Kehadiran anggota Komisi VIII terkait erat dengan tugas-tugas pengawasan, penyusunan anggaran dan legislasi.
"Kami mengapresiasi dan memberi penghargaan yang setinggi-tingginya atas kesediaan bapak ibu anggota DPR Komisi VIll hadir di tempat kami. Kemensos terus mendorong program penanganan kemiskinan. Dan berbagai program bisa berjalan, tidak lepas dari dukungan Komisi Vlll khususnya dukungan anggaran," kata Sekjen.
Baca juga: Komisi VIII DPR-RI tinjau penyaluran Bansos di Ternate, optimalkan kunjungan kerja reses
Ia menjelaskan, Program Rehabilitasi Sosial (Rehsos) pada dasarnya bisa ditempuh melalui layanan tidak langsung dan langsung. Kementerian Sosial melaksanakan program Rehsos secara langsung melalui program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).
Program ATENSI dilaksanakan dengan dasar hukum UU 11/2009 tentang Kesejahteraan Sosial, Pasal 7 Ayat (2), juncto_ Pasal 5 Ayat (1), Peraturan Pemerintah No. 39/2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, Permensos No. 7 Tahun 2021 tentang Asistensi Rehabilitasi Sosial.
Dengan landasan tersebut, Program ATENSI dilaksanakan dalam bentuk dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak, perawatan sosial dan/atau pengasuhan anak, dan dukungan keluarga
Bentuk lain Program ATENSI adalah terapi fisik, terapi psikososial, dan terapi mental spiritual, pelatihan vokasional dan/atau pembinaan kewirausahaan, bantuan sosial dan asistensi sosial, dan dukungan aksesibilitas.
Pelaksanaan ATENSI dilakukan oleh balai besar/balai/loka Rehabilitasi Sosial yang dilaksanakan secara persuasif, motivatif, koersif, baik dalam keluarga, masyarakat maupun panti sosial.
Baca juga: Sekda Maluku : belum ada informasi ASN terima Bansos, begini penjelasannya
Realisasi target Program ATENSI terkait literasi khusus bagi penyandang disabilitas netra ditetapkan target sebanyak 47.000 eksemplar dan sudah tercatat realisasi sebanyak 47.628 eksemplar (101,34 persen), dan untuk penyandang disabilitas dengan target 48.000 orang, telah terealisasi 74.880 orang (156,00 persen).
Kemudian untuk ATENSI korban penyalahgunaan NAPZA dari target 20.000 orang dan telah terealisasi 27.643 orang (138,22 persen), ATENSI Anak dengan target 30.000 anak telah realisasi 46.199 anak (154,00 persen), ATENSI Lanjut Usia dengan target 35.000 orang telah terealisasi sebanyak 48.196 orang (137,70 persen), untuk ATENSI Tuna Sosial & Korban Perdagangan Orang (KPO) dengan target 9.000 orang telah terealisasi 14.266 orang (158,51 persen), dan anak yatim, piatu, dan yatim-piatu (YAPI) dengan target 20.000 anak, telah terealisasi sebanyak 28.408 anak (142,04 persen).
Dalam upaya memberikan dukungan aksesibilitas, Kementerian Sosial mengalokasikan anggaran tahun 2021 sebesar Rp60.468.110.000 dengan jumlah alat bantu sebanyak 6.581. Yakni terdiri dari kursi roda elektrik 757 unit, motor niaga roda tiga 354 unit, tongkat adaptif 5.420 unit, dan sensor air disabilitas netra 50 unit. Dari bantuan tersebut telah teralisasi sebesar Rp59.483.151.992 (98,37 persen).
Kemensos juga mencatat, sebanyak 211.184 (148,72 persen) penerima manfaat telah memperoleh ATENSI, 93.665 (178,22 persen) keluarga telah terlibat dalam ATENSI, 4.140 (113,18 persen) kelompok/Komunitas/Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) telah melaksanakan ATENSI, dan 7.927 (160,04 persen) SDM telah melakukan tugas pendampingan ATENSI.
Baca juga: Divonis 12 tahun penjara, KPK eksekusi mantan Mensos Juliari Batubara ke Lapas Tangerang
Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR-RI Samsu Niang menyatakan, DPR RI telah melakukan pengecekan ke lapangan, terkait penyaluran bantuan. Sejauh ini hasilnya sangat memuaskan.
"Kami sudah mengecek ke lapangan dan hasilnya, bantuan tepat sasaran. Ini tidak lepas dari kepemimpinan Ibu Mensos Tri Rismaharini, jajaran dan para pendamping. Apresiasi untuk Bu Mensos dan jajaran," kata Samsu Niang.
Jenis bantuan antara lain susu untuk lansia, beras, vitamin, masker, hand sanitizer, nutrisi, sarung, pakaian, kursi roda, bantuan pengembangan usaha, alat bantu dengar, bantuan kesehatan, tongkat aksesibilitas. Bantuan menjangkau sebanyak 562 orang dari kelompok lansia, disabilitas, tuna sosial, dan anak.
Bantuan ATENSi yang diserahkan merupakan hasil kontribusi dari UPT Kemensos yaitu, Loka Minaula Kendari, Loka Meohai Kendari, Sentra Wasana Bahagia Ternate, Sentra Nipotowe Palu, Sentra Tumou Tou Manado, dan Sentra Wirajaya Makassar.
Kemudian bantuan sosial yang disalurkan untuk Provinsi Maluku Utara yakni, Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 1 dan termin 1 sebesar Rp17.951.050.000 dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako sebesar Rp11.035.200.000.
Anggota Komisi VIII lainnya yakni Wastam menyatakan apresiasinya terhadap semua upaya penanganan kemiskinan yang dilakukan Kemensos. Termasuk dalam penanganan terhadap Yapi.
"Komisi VIII akan terus mendukung semua upaya Kemensos menangani kemiskinan. Termasuk dalam penanganan Yapi," katanya.
Baca juga: Polda Malut salurkan bansos bagi 12 jemaat Kristen di Ternate, begini penjelasannya