Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon di Provinsi Maluku melaksakan Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) dan Diskusi Asyik Pendidikan Kependudukan (Dakdikduk) untuk menurunkan angka kasus kekerdilan, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga tubuhnya menjadi tengkes.
Pada acara peluncuran program di Kota Ambon, Rabu, Sekretaris Pemerintah Kota Ambon Agus Ririmasse mengatakan bahwa program "Dashat" mencakup pemanfaatan bahan pangan lokal untuk menyediakan makanan yang sehat, bergizi, dan lezat serta pelaksanaan pelatihan pengolahan pangan.
"Program Dashat penting menurunkan angka kekerdilan," ujarnya..
Dashat merupakan program BKKBN untuk melibatkan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang keluarga dengan risiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, serta anak usia di bawah lima tahun yang mengalami kekerdilan. .
Program itu mencakup upaya pemanfaatan sumberdaya lokal serta edukasi mengenai perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta balita.
Di samping melaksanakan program Dahsat, maka Pemkot Ambon melaksanakan program edukasi Dakdikduk untuk mempercepat penurunan kasus stunting.
"Kegiatan ini dilaksanakan dengan sasaran anak remaja, calon pengantin dan pengantin baru, ibu hamil, ibu menyusui, ibu yang memiliki anak balita, tokoh agama dan tokoh masyarakat, tim pendamping keluarga serta sasaran lainnya dengan tujuan memberikan informasi dan edukasi tentang stunting," kata Agus.
Dia mengatakan bahwa gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang bisa membuat anak menjadi tengkes.
Guna mencegah gangguan tersebut, ia mengatakan, pemenuhan kebutuhan gizi harus diperhatikan sejak janin masih berada dalam kandungan ibu.
"Sejak masih menjadi janin hingga usia sekitar dua tahun harus mendapat nutrisi yang diperlukan," tandas Agus..
Ambon laksanakan Dashat dan Dakdikduk untuk turunkan kasus kekerdilan, begini penjelasannya
Rabu, 2 Maret 2022 15:53 WIB