Ternate (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan seluruh lapak milik pedagang yang berjualan di berbagai areal terlarang Pasar Rakyat Kota Baru Ternate telah dibongkar.
"Kami telah menyampaikan ke pedagang musiman, baik itu di Pasar Kota Baru, Pasar Bahari Berkesan maupun berbagai titik keramaian, untuk membongkar seluruh tempat dagangannya," kata Pelaksana Tugas Kadis Perindag Kota Ternate Muchlis Djumadil, di Ternate, Rabu.
Menurut dia, berdasarkan laporan, lapak pedagang yang dibongkar di Pasar Rakyat Kota Baru sebanyak 180 lebih.
Selain itu, kata Muchlis, ada pedagang yang secara sukarela langsung membongkar lapaknya masing-masing dan selanjutnya mereka akan direlokasi ke Pasar Sabi-Sabi Gamalama.
Pemkot Ternate memberi toleransi kepada pedagang di berbagai titik terlarang dan sesuai janji, setelah lebaran seluruh aktivitas pedagang musiman tidak lagi diperbolehkan, karena mengganggu aktivitas masyarakat.
Baca juga: Pedagang musiman di Ternate agar bongkar lapak setelah Lebaran
Dirinya menyebut, keberadaan pedagang musiman juga mengganggu ketertiban dan arus lalu lintas dan estetika kota.
Di samping itu, ada puluhan pedagang yang masih ingin menetap di sekitar lokasi pembongkaran, karena merasa di kawasan itu dagangannya laris terjual dibanding tempat baru yang disediakan Pemkot Ternate.
Sementara itu, salah seorang pedagang eks Pasar Kota Baru Ternate Anwar Boki ketika dihubungi membenarkan, selama berdagang di kawasan Kota Baru dagangannya laku terjual.
Sebab, kawasan Pasar Kota Baru ini selain letaknya sangat strategis, juga mudah dijangkau oleh warga yang ini berbelanja, karena berada di tengah kota dan memudahkan warga Ternate di sekitar Kota Ternate Utara, Ternate Tengah dan Ternate Selatan berbelanja.
"Tapi, kami pasrah dengan keputusan Pemkot Ternate, walaupun belum ada jaminan jika nantinya pedagang pindah ke Pasar Sabi-Sabi, dagangannya akan laku terjual," katanya pula.
Baca juga: Komunitas "Liar" buka Lapak Baca Keliling di Ambon