Ambon (ANTARA) - Direktorat Reskrimsus Polda Maluku menyerahkan WA alias Mas Win, tersangka kasus dugaan tindak pidana pertambangan mineral dan batu bara (minerba) tanpa izin kepada Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Tinggi Maluku.
Penyerahan tersangka yang merupakan warga Desa Persiapan Rawamangun RT 019/RW 006 Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, bersama barang bukti berlangsung di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Ambon, Rabu.
"Tersangka diserahkan setelah berkas perkaranya dinyatakan lengkap oleh jaksa," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Roem Ohoirat, di Ambon.
Tersangka diserahkan dengan sejumlah barang bukti di antaranya 2 emas seberat 401,48 gram. Penyerahan tersangka dan barang bukti diterima JPU Kejati Maluku Junet Pattiasina.
"Sebelum tersangka diserahkan ke Kejaksaan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada yang bersangkutan," jelasnya.
Mas Win dijerat menggunakan Pasal 158 dan Pasal 161 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara sebagaimana diubah dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Untuk diketahui WA alias Mas Win merupakan seorang pengusaha tambang emas ilegal di Gunung Botak, Kabupaten Buru. Ia ditangkap personel Subdit IV/Tipidter Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku saat sedang mengolah emas di rumahnya, Jumat (8/4).
Baca juga: Polda Maluku ringkus satu pengusaha PETI di Gunung Botak, Presiden Jokowi instruksi tutup
Tersangka selama ini melakukan proses pembakaran emas dimana material emas tampak dilelehkan dan ditempatkan pada wadah pencetakan.
Tersangka sendiri mengaku telah melakukan kegiatan usaha pemurnian logam emas tanpa izin tersebut sejak Februari 2022.
Tersangka telah melakukan pemurnian logam emas kurang lebih sebanyak 10 kali. Kasus ini masih dalam pengembangan.
Baca juga: Penambang ilegal tewas tertimbun longsor di Gunung Botak, begini kronologinya