Ternate (ANTARA) - PT PLN (Persero) menyatakan mendukung sektor perikanan dan kelautan, melalui kehadiran Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) sebagai bagian dari penggunaan energi bersih dan efisiensi operasional kapal di pelabuhan di Halmahera Utara (Halut), Provinsi Maluku Utara.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tobelo Maryudin Saleh dihubungi dari Ternate, Jumat, mengatakan kehadiran ALMA bertujuan untuk mendukung kegiatan operasional kapal sandar rute Tobelo – Pulau Morotai di pelabuhan feri tersebut, khususnya di sisi efisiensi.
"Implementasi ALMA ini menjadi inovasi PLN dalam bidang Electrifying Marine. Melalui ALMA ini, para pelaku usaha transportasi kelautan dapat melakukan efisiensi di biaya operasional, karena saat berlabuh di pelabuhan dengan mengubah pola pemakaian berbasis mesin BBM menjadi berbasis listrik yang tentunya lebih bersih dan hemat," ujar Maryudin.
Karena itu, PLN menghadirkan ALMA di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Malut, tepatnya di Pelabuhan Feri Desa Gorua, Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara.
Sehingga, dengan kehadiran ALMA di Halmahera Utara ini, total PLN telah hadirkan 20 ALMA di Maluku dan Malut.
Selain itu, ia mengatakan PLN UP3 Tobelo juga membangun Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) di pelabuhan feri tersebut. Ia mengatakan SPLU dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha dan masyarakat dalam beraktivitas di pelabuhan.
"Sehingga kami akan memanjakan kebutuhan listrik pelanggan di Pelabuhan Feri Gorua ini dengan menghadirkan ALMA dan SPLU. Kapan pun, energi listrik tersedia untuk aktivitas masyarakat di Pelabuhan Feri Gorua," kata Maryudin.
Baca juga: PLN dan ASDP sepakat untuk gunakan listrik ganti BBM pada sumber energi di pelabuhan milik ASDP
Sementara itu, PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) menyatakan, aktivitas sektor industri dan bisnis di Provinsi Maluku dan Malut kini kembali menggeliat, karena pada triwulan I tahun 2022 ini, konsumsi listrik alami peningkatan.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Adams Yogasara mengatakan, untuk sektor industri sendiri konsumsi listriknya pada triwulan pertama tahun ini mencapai 4.913.486 Kilo Watt hour (kWh) atau tumbuh sebesar 21,68 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 4.038.132 kWh.
"Kemudian, disusul oleh sektor Bisnis sebesar 59.293.650 kWh atau naik sebesar 6,07 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 55.902.423. Ini menunjukkan bahwa pada awal tahun ini sektor Industri dan Bisnis di Maluku Utara mulai kembali bangkit dan menggeliat jika dibandingkan dengan tahun 2021 kemarin," kata Adams.
Di samping itu, menurut Adams, peningkatan konsumsi listrik juga terjadi di sektor rumah tangga yaitu sebesar 195.087.317 kWh atau tumbuh 0,56 persen pada Maret tahun ini. Adapun untuk sektor sosial tumbuh sebesar 6,84 persen dengan konsumsi sebesar 16.722.284 kWh.
Pada tahun ini juga, PLN UIW MMU mencatat adanya peningkatan daya tersambung pelanggan yang pada Maret 2022 ini mencapai 965.082.350 Volt Ampere (VA) atau tumbuh sebesar 8,84 persen.
Baca juga: PLN: 16.896 pelanggan Maluku Malut terdampak penyesuaian tarif listrik
PLN dukung sektor Perikanan dan Kelautan di Halut
Jumat, 8 Juli 2022 14:31 WIB