Ambon (ANTARA) - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Provinsi Maluku menyatakan, pelayaran antarpulau dari Pelabuhan Galala Ambon hingga Namlea kembali ditunda akibat gelombang tinggi di perairan Maluku.
“Hari ini tidak ada pemberangkatan karena kategori gelombang tinggi, sama seperti waktu tanggal 8-10 Juli lalu,” kata kepala BPTD Maluku, Handa Lesmana, kepada ANTARA, di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, setiap keberangkatan kapal ditunda, BPTD melalui syahbandar selalu menempelkan pengumuman di Pelabuhan Galala maupun, Namlea. Oleh itu, bagi masyarakat yang melihat pengumuman tersebut ditempel, artinya tidak ada keberangkatan.
“Bila kategori sedang maka tidak ditempel pengumuman, artinya ada pelayanan kapal. Surat pengumuman ini dibuat setelah ada update jam 09.30 WIT dari BMKG, dan kami setiap jam 09.30 WIT diupdate terus kondisinya, siapa tahu ada perubahan, dan kami akan beri tahu kepada masyarakat kembali tentunya,” katanya.
Ia berharap, semoga gelombang pada besok hari dan seterusnya sudah sedang, sehingga bisa kembali beroperasi kapal penyeberangan antarpulau tersebut.
“Semoga saja besok sudah kembali sedang, supaya bisa kembali beroperasi kapal penyeberangannya,” pungkas Handa.
Baca juga: KSOP Ambon tunda pelayaran kapal perintis akibat cuaca buruk
Penundaan keberangkatan kapal antarpulau menindaklanjuti prakiraan cuaca wilayah pelayaran dari Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMKG) Stasiun Stasiun Maritim Ambon, terkait peringatan dini gelombang tinggi berlaku tanggal 14 Juli 2022 terhitung pukul 09.00 WIT sampai tanggal 15 Juli 2022 09.00 WIT.
Prakiraan tersebut, tinggi gelombang 1.50- 2.50M (sedang) berpeluang teriadi di Laut Seram Bagian Barat, dan tinggu gelombang 2.50-4.0 M (tinggi) berpeluang teriadi di Laut Seram Bagian Timur, Perairan Pulau Buru, Perairan P. Ambon-Kepulauan Lease, Perairan selatan Seram, Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata, Perairan Kepulauan Babar, Perairan Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Kai, Perairan Kepulauan Aru, dan Laut Arafuru.