Ternate (ANTARA) - Salah satu jenazah korban tenggelamnya kapal motor Cahaya Arafah bernama Abu Bakar Mahmud dimakamkan di Kota Ternate, Maluku Utara, pada Kamis (21/07) malam. Almarhum merupakan satu dari 13 penumpang kapal yang hilang akibat saat dihantam gelombang tinggi, perairan Tokaka, Kabupaten Halmahera Selatan.
Baca juga: Penyelam asal Jerman dan Swiss bantu pencarian korban kecelakaan maut KM Cahaya Arafah di perairan Tokaka Halsel
Kartina Mahmud, anak almarhum, di Ternate, Jumat, mengatakan awalnya mereka mendapatkan informasi terkait kapal yang ditumpangi ayahnya yang mengalami musibah itu dari media sosial pada Senin (18/07) petang sekitar pukul 18 : 45 menit
Ia menjelaskan, bahwa ada pihak keluarga sampaikan bahwa kapal Cahaya Arafah yang tenggelam itu di dalamnya juga ada ayahnya, sehingga dirinya langsung menghubungi ibunya di Ternate, untuk memastikan kebenaran almarhum ikut kapal yang mengalami musibah naas itu, ternyata benar.
"Saya berada di tempat tugas di Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, sehingga, menghubungi ibu dan langsung ibunya menceritakan dengan suara menangis, karena sudah mendengar informasi bahwa ayahnya yang ikut kapal Cahaya Arafah mengalami tenggelam, karena dihantam cuaca buruk,"katanya.
Dia menceritakan bahwa ayahnya yang jadi korban penumpang tenggelamnya kapal Cahaya Arafah, karena almarhum berencana ke Desa Yomen untuk melihat hasil tamanan kebun mereka disana, tetapi ternyata takdir berkata lain
Baca juga: 10 Jenazah korban kapal KM Cahaya Arafah berhasil ditemukan, begini penjelasannya
Sementara itu, pantauan ANTARA di lokasi, jenazah Abu Bakar Mahmud yang tiba di rumah duka di Kelurahan Jambula, Kecamatan Ternate Pulau pada Kamis malam sekitar pukul 19.30 WIT. Almarhum kemudian dimakamkan di perkuburan umum sekitar pukul 20.30 WIT.
Diketahui jasad almarhum yang ditemukan pada Kamis pagi kemarin oleh tim SAR gabungan bersama dengan empat korban lainnya di titik bangkai kapal pada kedalaman 48 meter di perairan Desa Tokaka.
Berdasarkan data dari Basarnas Ternate, hingga memasuki hari ke lima dari 13 penumpang korban yang hilang, sepuluh orang di antaranya sudah ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia dan dengan demikian tersisa tiga orang masih hilang dan dalam pencarian tim SAR
Sebelumnya, KM Cahaya Arafah yang yang berangkat dari Pelabuhan Bastiong Ternate tujuan wilayah Gane, Kabupaten Halmahera Selatan, pada Senin (18/07) kemarin, kapal dalam kondisi normal dan layak berlayar serta kondisi perairan saat itu memang kondusif, tetapi pada menjelang waktu petang kapal yang membawa 66 penumpang sesuai data manifes serta 21 ton barang itu dihantam gelombang tinggi dan tenggelam di perairan antara Desa Samo dan Desa Tokaka, Kecamatan Gane Barat Utara.
Baca juga: Basarnas kerahkan 13 armada kapal untuk cari penumpang KM Cahaya Arafah di perairan Tokaka Halsel
Satu jenazah korban kapal KM Cahaya Arafah dimakamkan di Ternate
Jumat, 22 Juli 2022 10:29 WIB