Ambon (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, mengajak aparatur sipil negara (ASN) di lingkup pemerintah kota mendukung penanggulangan stunting dengan menjadi orang tua asuh bagi anak yang mengalami stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.
"Untuk penanganan kasus kekerdilan dibutuhkan peran seluruh pihak, dimulai dari dalam lingkup Pemkot Ambon dengan menjadi orang tua asuh," katanya di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Senin.
Dia mengemukakan, para pejabat eselon dua dan tiga di lingkup Pemerintah Kota Ambon bisa mengawali gerakan orang tua asuh bagi anak-anak yang mengalami stunting.
Para orang tua asuh, dia menjelaskan, akan membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak yang mengalami stunting atau kekurangan gizi.
"Setiap bulan akan diberikan bantuan pemenuhan gizi seperti susu, vitamin, dan lainnya. Kita telah kalkulasi," katanya.
Baca juga: Cegah stunting, BRIN buat bubur beras dan biskuit bergizi untuk balita
Bodewin mengatakan, hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap 13.122 anak di Kota Ambon menunjukkan bahwa 600 anak atau sekitar 4,6 persen di antaranya mengalami stunting.
Guna mengatasi masalah itu, menurut dia, Pemerintah Kota Ambon telah menetapkan 38 nagari/desa dan kelurahan sebagai lokus penanganan kasus stunting pada tahun 2022.
"Saat ini Pemkot mulai buat gerakan orang tua asuh. Saya yakin Pak Gubernur juga akan bantu," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah kota juga akan menggerakkan para pelaku usaha untuk mendukung upaya penanggulangan stunting dan masalah gizi anak di Kota Ambon.
Baca juga: KOPMAS minta cermati pengukuran tubuh anak dibanding kejar angka stunting
Baca juga: Malra peringkat satu kinerja terbaik konvergensi atasi kekerdilan di Maluku