Ambon (ANTARA) - Korem 151/Binaiya menyatakan mendukung program pengembangan ketahanan pangan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dengan menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk ikut mengembangkan tanaman pangan di wilayah tersebut.
"Saya memastikan program ketahanan pangan di Malteng harus terlaksana dengan baik, dengan mengerahkan seluruh personel untuk terlibat mengembangkannya," kata Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Maulana Ridwan, di Masohi, ibu kota kabupaten Malteng, Rabu.
Pengembangan program ketahanan pangan di wilayah itu, katanya, dikerjakan secara bersama-sama antara instansi teknis di Malteng dengan personel Korem Binaiya, termasuk pengembangan areal perkebunan tanaman pangan di sekitar markas komando dan asrama Kodim 1502/Masohi.
Baca juga: Menko Airlangga : Ketahanan pangan wujudkan stabilitas ekonomi nasional
Untuk mendukung pengembangan program tersebut, Danrem bersama Penjabat Bupati Malteng Muhamat Marasabessy menyerahkan bantuan peralatan pertanian berupa empat unit hand sprayer kepada kelompok tani Saka Mese Nusa binaan Kodim 1502/Masohi serta satu unit kultifator kepada kelompok tani Wai Ara.
Maulana menambahkan, selain tugas pokok untuk pembinaan teritorial Korem 151 juga berkewajiban membantu program pemerintah di wilayah, termasuk mendukung ketahanan pangan di masa sulit dengan kondisi iklim dan cuaca ekstrem, mengatasi tingginya angka kekerdilan, serta program air bersih di daerah daerah terpencil.
Penjabat Bupati Malteng Muhamat Marasabessy mengapresiasi dukungan dan kolaborasi bersama dengan jajaran Korem Binaiya untuk menjaga ketahanan pangan, di tengah situasi penyesuaian harga BBM oleh pemerintah.
Dia juga menegaskan, program penanaman cabai dan bawang merah secara serentak yang dicanangkan Pemprov Maluku pada Selasa di kabupaten tersebut, juga melibatkan personel Korem 151/Binaiya serta instansi teknis lainnya.
Baca juga: BI Maluku latih pertanian organik untuk petani Seram Barat, dorong ketahanan pangan
Pemkab Maluku Tengah menyiapkan lahan seluas 30 hektare untuk pengembangan cabai, sedangkan 10 hektare lain untuk penanaman bawang merah.
"Khusus penanaman bawang merah dan cabai ini adalah salah satu program Pemprov untuk mengendalikan harga barang dan inflasi yang tinggi, mengingat dua komoditas ini menjadi penyumbang terbesar inflasi di Maluku," ujarnya.
Baca juga: Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tekankan pentingnya ketahanan pangan mandiri tiap wilayah