Ambon (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Maluku menggelar pelatihan pertanian organik khususnya pembuatan laboratorium mini untuk para petani di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), sebagai salah satu upaya untuk pengendalian inflasi komoditas pangan yang tergolong tinggi.
"Pelatihan laboratorium mini pertanian organik ini melibatkan 34 petani dari Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten SBB," kata Kepala Kpw BI Provinsi Maluku Bakti Artanta di Ambon, Rabu.
Menurutnya, pelatihan yang telah berlangsung di Desa Waimital pada akhir Agustus 2022, lebih difokuskan pada pembuatan pupuk organik. Pupuk organik memiliki berbagai manfaat yang terbukti dapat menekan biaya produksi, meningkatkan hasil produksi pertanian serta daya saing petani.
Baca juga: BI Maluku serahkan 3.000 bibit cabe ke Pemkot Ambon, patut diapresiasi
Selain itu, penggunaan pupuk organik juga dapat memperbaiki tekstur tanah sehingga kegiatan pertanian dapat berlangsung secara berkelanjutan, sekaligus mendukung program ekonomi hijau.
Kegiatan pelatihan itu merupakan pembuka dari rangkaian pelatihan pertanian organik yang rencananya di gelar BI Provinsi Maluku dalam beberapa tahap selama sebulan ke depan.
"Dari pelatihan ini kami berharap para petani mampu mengoperasikan laboratorium mini secara mandiri dan mengaplikasikan hasil pelatihan tersebut pada metode bertani mereka," ujarnya.
Ditambahkan, pengendalian inflasi dari sisi komoditas volatile food harus terus dilakukan agar dapat menjaga menjaga daya beli masyarakat, sekaligus terus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia.
Pelatihan itu juga merupakan bentuk dukungan kantor Bl Provinsi Maluku terhadap Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dari sisi suplai melalui peningkatan kapasitas produksi komoditas pangan.
Baca juga: TGPP jamin ketersediaan kebutuhan pokok saat operasi pasar, semoga tepat sasaran
BI Maluku latih pertanian organik untuk petani Seram Barat, dorong ketahanan pangan
Rabu, 7 September 2022 18:49 WIB